TERNATE-PM,com. Ribuan mahasiswa dari berbagai elemen gerakan dan kampus di Kota Ternate, Maluku Utara berdemonstrasi menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) hingga perpanjangan masa jabatan presiden atau penundaan pemiluh 2024, Senin (11/4/2022).

Titik fokus masa aksi menyuarakan tuntutan di depan kantor Wali Kota Ternate. Aksi itu diwarnai bakar ban bekas.

Masa aksi menilai melonjaknya harga BBM sangat memberatkan masyarakat ketika harga kebutuhan pokok juga mengalami kenaikan. Naiknya harga pertamax, membuat masyarakat makin banyak yang menggunakan BBM jenis pertalite. Sementara, pasokan pertalite makin berkurang.

Masa menginginkan pemerintah daerah satu suara bersama menolak kebijakan pemerintah pusat.

“Tidak menutup kemungkinan jika aspirasi kita tidak didengar kita terus berjuang sampai aspirasi kita di bijaki oleh pemerintah daerah maupun pusat,” tutur Ardian, koordinator aksi komite Berjuang Bersama Masyarakat (BBM).

Amatan jurnalis media ini, unjuk rasa dimulai sekira pukul 10.30 WIT, ribuan mahasiswa long march dari masing-masing kampus menuju kantor Wali Kota Ternate untuk menyampaikan aspirasi. Hingga pukul 15.45 WIT, masa aksi hearing terbuka dengan Sekretaris Daerah Kota Ternate, Jusuf Sunya.

Dihadapan ribuan masa aksi, Jusuf Sunya berterima kasih kepada mahasiswa yang sudah berpartisipasi dan berkonstribusi untuk menyampaikan aspirasi-aspirasi rakyat terkait dengan persoalan bangsa. Kata dia, semua sepakat bahwa apa yang menjadi sikap mahasiswa adalah tuntutan rakyat.

“oleh karena itu saya selaku Sekda mewakili pemerintah Kota Ternate menerima tuntutan-tuntutan mahasiswa,” ujarnya, sembari membacakan tuntutan masa aksi.