TERNATE-PM.com, Pemerintah Provinsi Maluku Utara terpaksa memutuskan, tempat isolasi pasien Virus Conora (COVID-19) baik masih status pasien dalam pengawasan maupun yang sudah positif di pusatkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Chasan Boesori sebagai lokasi isolasi. Ini setelah ruangan ditambah menjadi 80 ruang.
“Tempat isolasi alternatif belum dapat, maka kami berkoordinasi dengan Direktur RSUD Ternate, ada beberapa ruangan yang belum dipakai, akan disterilkan untuk tempat isolasi pasien, baik yang positif maupun masih status PDP, karena ada beberapa ruang itu jika di tata, bisa sekitar 80 ruang,” ungkap Sekda Malut Samsuddin A kadir yang juga ketua Tim Gugus Tugas COVID-19 Provinsi Malut dalam jumpah pers, Kamis (26/3/2020).
Menurutnya, ruangan yang tersedia di RSUD Ternate masih cukup untuk menampung pasien baik status PDP dan yang sudah positif. Meskipun ruang sudah ada, namun komunikasi dengan pihak lain juga terus dilakukan jangan sampai pasien terus bertambah. ”Saat ini kami juga sudah komunikasi dengan Rumah Sakit swasta, dan mereka juga sudah siap menampung pasein dengan status PDP, tapi kita berharap tidak ada lagi peningkatkan, terutama yang yang positif,” harapnya.
Mantan Kepala Bappeda Malut itu mengaku, RSUD CB Ternate sebagai lokasi isolasi sementara ini tidak mengganggu dengan pelayan pasien umum di RSUD Ternate. Pasalnya ruangannya terpisah. ”Tidak pengaruh terhadap pelayan pasein umum di RSUD Ternate,” ujarnya.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Malut Idhar Sidi Umar mengaku ada RSUD di kabupaten/kota sudah bisa merawat pasien covid-19 dengan status PDP juga tidak ada komplikasi, yakni RSUD Morotai, Tobelo, Jailolo, Tikep, Sula, dan RSUD Ternate.
“Penambahan RS Regional untuk pasien dengan status PDP tidak komplikasi dapat dirawat di RSUD Morotai, Halut, Halbar, Tidore, Sula dan Ternate. Sementara, status PDP ada komplikasi dan sudah positif itu akan dirawat RSUD di Ternate,” katanya.
Sehingga tim sudah mengirim alat pelindung diri (APD) tim medis ke 5 RSUD di kabupaten/kota, dan dalam waktu depat sekitar 2000 APD juga akan tiba. “Untuk ketersedian APD masih cukup, dan dalam waktu depkat 2.000 APD akan datang, sehingga dengan stok yang ada bisa cukup dengan harap tidak lagi ada meningkatan pasien yang positif,” harapnya.
Selain itu dalam waktu dekat juga alat rapid test juga akan datang sekitar dua ribu lebih, sehingga akan melakukan tes langsung pada pasien dengan starus PDP. (iel/red)
Tinggalkan Balasan