TERNATE-PM.com, Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II B Ternate, resmi menetapkan terpidana Dirga S Leidina sebagai Daftar Pencarian Orang (DPO). Pasalnya Dirga, Sabtu dini hari (14/3/2020) melarikan diri saat di rawat di RSUD Chasan Boesorie Ternate.
Kepala Rutan Telas II B Ternate Sujatmiko saat dikonfirmasi Poskomalut.com mengatakan, di Rutan Ternate terjadi pelarian Napi yang sedang dirawat di RSUD Chasan Boesorie atas nama Dirga S Leidina. “Dirgan Sawal Leidina umur 24 tahun, perkara pencurian hukuman 2 tahun, sudah menjalani 1 tahun dan sebenarnya pada Juli ini bisa mendapatkan pembebasan bersyarat,”katanya.
Menurut Karutan, sesuai dengan kronologis kejadian awal dimana pada Kamis (12/3/2020) petugas jaga atas nama Rustam Tidore mendapatkan laporan dan mendapatkan 1 orang penghuni kamar 9 Dirga S Leidina warga binaan perkara pencurian pidana 2 tahun dalam keadaan sakit, dan mengalami muntah/batuk darah. Melihat keadaan tersebut bersama Kasubsi Peltah Aqbar M membawa Dirga ke Puskesmas Jambula untuk dilakukan pemeriksaan dan pengobatan, kemudian Dokter PKM Jambula mengeluarkan rujukan untuk dirawat dan ditangani di RSUD Chasan Boesorie.
“Setelah mendapatkan tindakan medis berupa pemberian obat dan infus yang bersangkutan (Dirga) mulai reda sakitnya walaupun masih tetap muntah dan batuk berdarah. Pada Sabtu (14/3/2020) dinihari sekitar pukul 01.00 Wit, Dirga meminta izin untuk buang hajat di WC luar ruangan perawatan. Melihat kondisi Dirga/DPO yang masih dalam keadaan sakit petugas
pengawal Rustam Tidore membuka borgol tangan yang dikaitkan di besi tempat tidur dan mengizinkan untuk ke WC. Selang 15 menit kemudian terdengan teriakan “Pencuri” dari petugas medis yang diikuti dengan suara lompatan dari Lantai 2 dibelakang Sall/Ruang perawatan dan ternyata adalah lompatan Dirga,”ujarnya
Lanjutnya, petugas jaga merespon lompatan dan teriakan tersebut dengan langsung mengadakan pengejaran dibantu tukang ojek pangkalan yang menginformasikan ada orang yang menuju SD Tanah Tinggi. “Petugas sempat melihat DPO dari arah lingkungan Gereja Sion dan melakukan pengejaran tetapi DPO menghilang dalam kegelapan,”jelasnya.
Ia menambahkan, pihaknya langsung melakukan tundaklanjut pengejaran dan pencarian oleh pejabat struktural, petugas jaga yang tidak berdinas dan staff, menempatkan petugas di pintu Keluar/pelabuhan Pulau Ternate, melaporkan ke atasan langsung dan melaporkan dan berkoordinasi dengan petugas kepolisian. (sam/red)
Tinggalkan Balasan