MOROTAI-pm.com, Kabupaten Pulau Morotai beberapa tahun lalu telah berstatus Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Kawasan Strategis Parawisata Nasional (KSPN), dan masuk parawisata 10 Bali baru.

Bahkan, status itu diberikan langsung pemerintah pusat. Hanya saja, status yang disandang itu tidak berbanding lurus dengan banyaknya kunjungan wisatawan ke Kabupaten Morotai.

Ini karena, kunjungan wisatawan di beberapa tahun terakhir ini menurun drastis. Hal ini dapat dilihat dari wisatawan yang berkunjung ke Morotai dengan menggunakan jasa pesawat udara. Dalam beberapa bulan terakhir ini, banyak kursi yang tidak terisi ketika pewasat udara Wings Air ke Morotai.

Dibanding beberapa tahun lalu, Pemda Morotai melakukan subsidi ke pihak maskapai, penumpang full dan banyak wisatawan yang datang.

“Sekarang lagi ada subsidi, dan karena kondisi daerah tidak baik maka banyak kursi yang kosong di pesawat,” ungkap salah satu pejabat Pemda Morotai.

“Padahal, sebelum Morotai ditetapkan 10 Bali baru dan KSPN saja, banyak orang yang datang ke Morotai. Sekarang informasinya pesawat Wings sudah kurangi jadwal penerbangan,” sambungnya.

Terkait pengurangan jadwal penerbangan juga dibenarkan Kepala Bandara Pitu Morotai, Suroso.

“Pertama tiga kali dalam seminggu, tambahan jadi empat kali, terus dicoba lagi setiap hari, tapi ternyata penumpangnya minim. Jadi sekarang hanya dua kali penerbangan dalam seminggu,” ungkap Suroso kepada media ini beberapa waktu lalu.

Menurutnya, pengurangan jalur penerbangan rute Ternate-Morotai itu sudah dikoordinasikan ke pihak Disip Manager (DM) Manado.

“Terus saya juga sudah tanya ke DM di Manado Pak kenapa diubah-ubah terus, jawab mereka katanya penumpang dari Ternate-Morotai itu kurang,” terangnya.

Ia menambahkan jika animo masyarakat untuk terbang dari Morotai ke Ternate atau sebaliknya itu sejak Covid-19.

“Iya semenjak covid itu turun, tapi menurun drastis saat ini,” tukas Suroso.