Pemkot Rumahkan Siswa

TERNATE-PM.com, Guna mencegah penyebaran virus corona di Kota Ternate, maka sejumlah anggota DPRD Kota Ternate, yang tergabung dalam Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) bakal dikarantina. Pasalnya, para wakil rakyat yang tergabung Bapemperda dibawah pimpin Junaidi Bahruddin, saat ini sedang melakukan perjalanan dinas ke Jakarta dan kembali ke Kota Ternate, hari ini, Kamis 19 Maret 2020.

Plh Sekertaris Kota (Sekkot) Ternate Thamrin Alwi, kepada wartawan mengatakan, hingga saat ini perjalanan dinas jabatan di Kota Ternate dan sejumlah ASN tetap dibatasi, sesuai perintah Walikota Ternate. Namun, jika dibisahkan keberangkatan itu agendanya sangat urjen.

“Iya sesuai termoster kami itu tetap ontime, jika yang baru datang dari luar Ternate dan jika terdeteksi, maka harus diarahkan ke pemeriksaan dan jika perlu dirumahkan 14 hari dulu,” katanya.

Menurutnya, tim pencegahan ini melakukan pendeteksi riwayat para perjalanan yang datang dari luar Kota Ternate dan itu sudah sesuai prosèdur.

Sementara itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate, terhitung, Jumat 20 Maret 2020, nanti bakal merumahkan seluruh siswa yang di Kota Ternate.

“Tidak libur tapi dirumahkan,” ungkap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ternate Arif Gani, pada sejumlah wartawan, Rabu 18 Maret 2020.

Menurutnya, semua mekanisme sudah diatur dinas pendidikan, tetapi ini hanya dirumahkan. Untuk mekanisme proses belajar mengajar nanti atur oleh dinas penidikan.

“Metode belajar seperti apa diserahkan kepada dinas pendisikan,” ujarnya.

Sementara itu, upaya pencegahan penyebaran virus Corona ini, Pemkot Ternate telah mengambil langkah-langkah aksi dengan mengimbau semua komponen yang berada di dalam Kota  Ternate, masyarakat, SKPD, BUMN, BUMD untuk siap siaga sesuai dengan surat peringatan dini yang dikeluarkan Pemkot.

“Salah satunya menghimbau kepada masyarakat agar menghindari tempat keramayan, mejaga jarak satu meter dengan orang lain sebagaimna instrukai dari BNPB pusat, hal ini dilakukan dalam rangka pencegah penularan dalam covid-19,” kata Arif Gani.

Arif menyebutkan, semua pintu masuk ke Kota Ternate, seperti pelabuhan dan bandara sudah diperketat dengan intens dilakukan pemeriksaan sebelum  masuk ke Kota Ternate. Ada bebrapa pelabuhan di Ternate, dianatranya pelabuhan Feri di Bastiong, Ahmda Yani, Bastiong, Semut, dan juga Dufa-dufa.

“Hasil kesepakatan kita bukan hanya mengecek suhu  namun di pelabuhan lansung  kita juga siapakan pelayanan medis. Lima pelabuham besar, tetapi titik fokus dari Manado dan Luar Provinsi Maluku Utara, yakni Ahmad Yani dan pelabuhan Fery,” sebut Arif.

Rumah sakit di Ternate, lanjutnya, hanya RSUD Chasan Boesoirie yang menjadi rujukan, sementara RS pendukung yang lain, seperti RS TNI dan Bayangkara hanya melakukan back up, tapi tidak mempunyai ruang isolasi.

Disisi lain Ketua Peradi Kota Ternate Muhamad Konoras, menyayangkan sikap anggota DPRD Kota Ternate yang ramai-ramai ke Jakarta hanya untuk bejar soal pembentukan Ranperda. Sebab, semuanya sudah jelas ditulis didalam UU.

“Sungguh sangat mengecewakan, meskipun perjalanan dinas yang dilakukan oleh para anggota DPRD Kota Ternate itu merupakan hak konstitusi mereka, tapi bagi saya perjalanan dinas yang hanya untuk ingin belajar tentang pembentukan perda itu adalah sebuah tindakan yang sangat merugikan keuangan daerah. Karena tidak berbanding lurus dengan kinerja para anggota DPRD itu sendiri alias menghamburkan uang tanpa ada manfaat langsung yang didapatkan masyarakat,” pungkasnya.

“Lagi pula saat ini pemerintah lagi sulit mengatasi virus-virus Corona yang berdampak serius terhadap kesehatan masyarkat dan sebagian kepala daerah melarang pegawainya untuk melakukan perjalanan keluar daerah untuk menghindari atau memperkecil penyebaran virus corona,” tegasnya.

Dirinya berharap, para anggota DPRD yang pulang dari Jakarta bisa dengan kesadaran bersama untuk diperiksa darahnya atau dikarantinakan, untuk diuji dilaboratorium demi menjaga jangan sampai ada indikasi terpapar virus corona. (nox/cha/red)