TERNATE-PM.com, Ketua Fraksi NasDem DPRD Kota Ternate Nurlela Syarif mengatakan dalam rangka membahas kebijakan dampak covid-19 terhadap ekonomi Malut, sejumlah pihak melakukan Forum Grup Diskusi (FGD), Kamis 26 Maret di Aula Bank Indonesia Cabang Maluku Utara.

Pihak yang terlibat yakni diantaranya Wakil Ketua Komisi XI Achmad Hatari, Perbankan (Bank Indonesia), Sekda Provinsi Malut, Sekot Ternate, BIN, Akademisi Mohtar Adam, Asghar Saleh selaku pemerhati.

“FGD tersebut untuk memastikan persoalan ekonomi dan dampak aman dalam fase darurat 3 bulan kedepan,”kata Nurlela Syarif kepada Poskomalut.com, Jumat (27/3/2020).

Menurutnya, semoga segala ikhtiar untuk kemanusiaan ini membantu arah kebijakan yang tepat sasaran dan bermanfaat untuk rakyat Malut khususnya Kota Ternate. Selain itu, adanya keluhan warga soal kelangkaan masker pihaknya melakukan sidak dan kelangkaan masker ini bener-benar menjadi problem nasional.

“Diharapkan masyarakat harus paham bahwa mencegah corona bukan dengan pake masker. Masker itu digunakan untuk orang yang gejala Ispa (Batuk, Pilek), rakyat pake masker malah tidak disiplin pikir so aman jadi kaluar rumah bajalan sabarang hal-hal yang tidak penting (carlota),”ujarnya.

Lanjutnya, pihaknya juga melakukan kunjungan ke Polda Malut kaitan koordinasi langkah-langkah strategis mengurangi kerumuman warga. Sehingga dengan tetap disiplin jaga jarak, jaga kebersihan tangan, tidak bersalaman. Ini karena penggilan tugas untuk memastikan bahwa langkah dan segala kebijakan Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota terkait coronavairus benar-benar strategis dan berpihak kepada rakyat.

” Kasihan kelangkaan masker juga di tim medis, jadi masyarakat juga harus paham dan pahami situasi ini,”jelasnya. (sam/red)