TERNATE-PM.com, Pasangan Suami Istri (Pasutri) yang hilang di Kelurahan Tabona, Kecamatan Ternate Selatan, akhirnya ditemukan warga dalam keadaan selamat. Pasutri yang hilang selama beberapa hari itu berhasil ditemukan, Kamis (30/01/2020), di perkebunan warga sekitar pukul 09.00 WIT.
Soni Beni, menantu dari pasturi menuturkan, orang tua dari istrinya ini datang dari Manado ke Ternate dan tinggal bersama dengan istrinya di Kelurahan Kayu merah. Setelah itu, Minggu (26/01/2020) pemilik rumah kontrakan, mengajak kedua pasutri ini memanen cengkeh.
Namun, sampai Senin (27/01), kedua pasutri ini belum juga pulang, sehingga Soni dan pemilik rumah melakukan pencarian dari pagi hingga jam 2 malam, tetapi tidak ditemukan. “Itu dorang nae dari Tabona dorang kaluar di Maliaro,” ungkap Soni yang merupakan menantu dari pasutri ini.
Kata Soni, mertuanya ditemukan sudah masuk jauh ke arah gunung sekitar jam 1 siang, Kamis (30/01/2020). Mertuanya hanya mengalami keseleo di bagian kaki karena tergelincir.
Sementara Hesti Adi Pati, anak perempuan korban mengatakan, dirinya mulai mencari kedua orang tuanya sejak Senin (27/01/2020) hingga Kamis (30/01/2020). Dihari pertama kedua orang tuanya menghilang, Hesti masih sempat melakukan komunikasi via handphone. Namun, karena kedua orang tuanya baru pertama kali menginjakan kaki di Ternate, sehingga kesasar di hutan. “Hari itu masih baku komunikasi, baku telpon deng dong mama. Abis itu cuman tanya ngoni dimana? Mama bilang ada dudu di pohong besar, tong lapar” kisah Hesti saat berkomunkasi dengan orang tauanya melalui telpon.
Keesoan harinya, Selasa (28/01/2020), dia bersama suaminya kembali mencari dengan tim SAR, tetapi tidak membuahkan hasil. Korban Nonco Kalangi (66) saat pertama kali melakukan perjalan ke kebun mengisahkan, Minggu (26/01/2020), sekitar pukul 09:00 WIT, dirinya dan sang suami pergi memetik cengkeh dengan Arsan Sangaji. Saat tiba di lokasi, ternyata tidak ada air minum, sehingga kedua pasutri ini dan pemilik kebun cengkeh kembali mengambil air di rumah warga di Tabona.
Sekitar pukul 18:00 WIT, kedua pasutri ini kembali ke kebun membawa air, tetapi keduanya salah jalur hingga hari mulai gelap, keduanya belum juga sampai di kebun cengkeh. Belum lagi keduanya tidak membawa senter. Meskipun tidak membawa senter, keduanya terus berjalan dan terpaksa harus tidur di hutan. Keesokan paginya, Senin (27/01/2020) mereka melanjutkan perjalan sampai tak sadar telah memasuki dibelantara hutan, dan tidak ada satu pun pohon cengekh dan pala, yang ada justru pohon-pohon besar.
Lanjut Nonco, hingga Kamis (30/01/2020), baru keduanya menemukan beberapa warga sedang memanen cengkeh, sehingga diberi makanan. Warga inilah, lanjutnya yang menginfokan ke tim SAR. Setelah ditemukan, kedua korban langsung dilarikan ke RSUD Hasan Boesoriei dan dirawat di IGD. Kondisi kedua korban sangat lemas dan sumainya belum bisa diajak berbicara.
Sementara berdasarkan rilis dari Basarnas Ternate, tim SAR gabungan dibagi dalam dua tim, melakukan pencarian di area penumuan barang milik korban dan sepanjang kali Tongole. (cha/red)
Tinggalkan Balasan