TERNATE-PM.com, Wali kota Ternate dalam waktu dekat akan kembali menjalankan program yang sebelumnya pernah di buatnya pada masa kepemimpinan awal menjadi wali kota. Program yang akan dijalankan kembali sebagai salah satu sarana untuk memudahkan masyarakat yang sering mengeluh dengan pelayanan pemerintah terkait permasalahan yang terjadi di lingkungan sekitar.

Agenda tersebut direncanakan dalam waktu singkat sudah mulai kembali dilakukan. “Saya akan minta kepada Dinas kominfo untuk nanti memberlakukan sistem Callcenter. Jadi ada satu unit yang nanti mengelola seluruh pengaduan dari masyarakat, baik itu keluhan tentang PDAM, Kebersihan, Kepolisian dan PLN dan lain-lain,” ungkap Wali kota Ternate, Burhan Abdurahman, baru-baru ini, pada saat memberikan sambutan di HUT PDAM Kelurahan Dufa-dufa .

Walikota mengatakan, sistem pengaduan tersebut akan kembali diaktifkan. “Kemarin saya ikut kegiatan di Bali dan ada sharing apeksi dari Wali Kota. Jadi beberapa wali Kota menyampaikan despraktif yang ada di daerahnya. Salah satunya adalah Wali kota Manado yang menyampaikan despraktif tentangCall in Center di Manado dengan no Call in 112, dan itu mendapat penghargaan sampai ke tingkat Asia. Ada sekitar 15 SKPD yang tergabung dalam situ. Jadi masyarakat bisa menelepon, WA, sms di Callcenter itu dan operator yang akan link ke SKPD terkait untuk mengatasi secepat mungkin permasalahan yang di laporkan oleh masyarakat,” terangnya.

Menurut Burhan, waktu  dirinya baru pertama menjabat sebagai Wali kota, Ia telah membuat sistem Call Center dengan tema Masyarakat bertanya Wali kota menjawab. Akan tetapi SMS yang masuk dari masyarakat semuanya tidak masuk akal, akhirnya operator menjadi malas dan menghentikan sistem tersebut. Namun mendengar penjelasan dari wali kota Manado, masalah tersebut juga telah dilalui oleh operator mereka, dan sering mendapatkan keisengan dari masyarakat sekitar. “Wali kota Manado juga mengatakan, diawalnya banyak yang iseng. Ada yang memberikan informasi terjadinya kebakaran tetapi saat tim Damkar sampai di lokasi namun tidak terjadi apa-apa. Setelah lambat laun masyarakat sadar dan menganggap program ini sebagai sebuah kebutuhan dan akan tertib dengan sendirinya dan ini harus kita mulai kembali,” tutupnya. (OP-red)