TERNATE-PM.com, Aktifitas truk pembawa material tanah timbun Galian C untuk pembangunan proyek reklamasi yang berada di Kelurahan Kalumata, sangat mengangu warga sekitar dan juga menggangu kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan.
Menurut Ismail warga setempat, aktivitas truk-truk tersebut sudah sangat mengganggu. Selain menyebabkan jalan rusak dan mengganggu pengendara lainnya, polusi debu dari tanah muatan truk tersebut juga kerap berterbangan dan mengganggu warga di sekitar. Sebab bak truk-truk tersebut sengaja dibiarkan tanpa ada penutup. “Apa lagi pada siang hari, polusi debu tanah dari aktifitas truk angkutan pasir sangat mengangu dan bertebaran ke rumah-rumah warga sekitar. Selain polusi debu, tanah juga berhamburan disepanjang jalan kelurahan Kalumata, sehingga aktifitas penguna jalan menjadi terganggu dan membahayakan,” ucapnya kepada poskomalut.com selasa (11/02/20).

Menurutnya, aktivitas truk tanah tersebut kian mengkhawatirkan. Hilir mudik truk tak mengenal waktu istrahat dan terus beroperasi setiap hari. Biasanya truk melintas secara berkelompok. Antara empat hingga lima truk sekali melintas. “Sebagai warga dan pengguna jalan, saya merasa tidak nyaman dan tidak aman, ketika beraktifitas di sepanjang jalan kalumata,” ujarnya.
Senada, Narto penguna jalan mengatakan, penambahan truk pengangkut tanah galian C untuk reklamasi menyebabkan polusi yang sangat menganggu aktifitas penguna jalan, maupun warga sekitar jalan. Akan tetapi Pihak perusahaan sudah berupaya melakukan penyiraman, namun memang kurang maksimal. Penyiraman air disepanjang jalan Kalumata hanya dilakukan beberapa kali dalam sehari. “Penyiraman perlu ditingkatkan. Setidaknya sehari harus dilakukan lebih dari lima atau enam kali, dengan kondisi basah sepanjang jalan menuju lokasi proyek,” sarannya.
Ia menambahkan, walaupun pemerintah menargetkan percepatan pembangunan reklamasi akan tetapi mereka juga harus mementingkan keselamatan dan kenyamanan penguna jalan maupun dampak dari polusi warga sekitar. “Yah kalau ingin pembangunan reklamasi berjalan cepat, harus kerjanya pada malam hari, dan pada siang hari itu dikurangi lah aktifitas pengangkutan tanah reklamasi,” tutupnya. (Ris/red)
Tinggalkan Balasan