Minta Pecat Manajer Security IWIP, Diduga Hina Suku Sawai

WEDA-PM.com, Pernyataan Manajer Security PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) Jonan bahwa tidak takut kepada suku Sawai berbuntut panjang. Pernyataan Jonan tersebut, membuat suku sawai yang ada di Kecamatan Weda Tengah “marah”. Warga lingkar tambang naik pitam dan meminta manajemen IWIP segera memecat Jonan dari jabatanya.

“Kami minta manejemen PT IWIP, segera memecat menejer Security Jonan dari perusahaan.  Karena telah membuat kegaduhan dalam perusahaan dengan menghina suku Sawai yang berada di sekitar tambang. “Saya tidak takut kepada Suku Sawai,” ungkap Kordinator lapangan, Husen Ramli saat menggelar hearing dengan pihak IWIP, Rabu (5/2/2020).

Ia mengatakan, pernyataan Jonan (Security IWIP) disampaikan pada saat warga lingkar tambang menggelar aksi pada Kamis (28/11/2020) tahun 2019 lalu. Atas pernyataan Jonan itu membuat warga lingkar tambang menggelar aksi dengan tuntutan jonan harus dipecat. Namun, lagi-lagi jonan belum juga dipecat.

Menurutnya, Manejer Security Jonan bukan lagi berhadapan dengan masyarakat Halteng, tapi sudah berhadapan dengan masyarkat Suku Sawai yang berdomisili di Patani, Maba dan Weda. “Yang dilakukan Jonan, ini sebagai bentuk penghinaan  kepada suku bukan masyarakat. Jadi kami minta kepada manejemen memecat dan Jonan dan dikeluarkan dari Halteng,” pinta Ramli.

Senada disampaikan Wahab Nurdin bahwa, pernyataan Jonan telah melukai suku sawai, dan ini dianggap menghina suku sawai. “Kami menerima perusahaan hadir berinvestasi, tapi tidak terima perusahaan telah melindungi Jonan. Karena dia termasuk menghina suku Sawai. Yang berhadapan ini adalah suku Sawai yang berarti menghina Suku masyarakat suku Sawai,” kata Wahab Nurdin.

Sementara, terkait dengan permintaan pemecatan terhadap manejer security IWIP, Jonan. Perusahaan tidak dapat mengakomodir tuntutan massa aksi. Manajemen bersalasan tidak mempunyai bukti kuat dan tidak mendasar perusahaan melakukan pemecatan terhadap yang bersangkutan.

“Perusahaan mempunyai prosedur dan tahapan untuk pemecatan karyawan karena perusahaan mempunyai SOP. Untuk pemecatan yang bersangkutan kita lihat apa pelanggaran besar atau diluar SOP. Kalau unsur itu terpenuhi maka tidak segan-segan yang bersangkutan akan dipecat. Perusahaan tidak akan main pecat orang karena perusahaan punya SOP,” ucap Marlon, dihadapan masa aksi saat menggelar hearing kemarin.

Mendengar ucapan perwakilan pada saat hearing, massa aksi sempat marah dan mengatakan apa yang diambil menejer Calvin tentang keputusan tidak dipecat Jonan berarti telah menghina suku Sawai dan perusahaan dianggap telah menginjak injak harga diri masyarakat suku sawai. (msj/red)