Labuha-PM.com, Sedikitnya 10 tenaga Dosen politeknik Halmahera Kabupaten Halmahera Selatan pupus impian mengejar pendidikan S2 dan S3, pasalnya janji Pemerintah Provinsi Maluku Utara untuk membiayai para dosen ini melalui beasiswa KIERAHA tak kunjung dibayarkan, sehingga pihak Kampus me-warning 10 dosen tersebut tak bisa wisuda bahkan ada yang di drop Out (DO) dari kampus.

Sebagaimana diakui Julkarnain Ahmad, dosen politeknik Halmahera yang kini melanjutkan study S2 di Universitas Unkhair Ternate. Ia mengatakan, 10 dosen yang study adalah dosen kontrak kampus politeknik Halmahera, yang diberikan beasiswa KIERAHA tahun 2015 untuk lanjut studi di pasca sarjana. Namun berjalannya waktu institusi sudah berubah, anggaran hanya mampu membayar untuk biaya pendaftaran masuk kuliah dan pembayaran uang semester 3, itupun juga baru dibayarkan memasuki semester 5.

“Bukan kami tidak mau selesai tepat waktu yakni 2 tahun menjalankan studi selayaknya di pasca, namun beasiswa Kieraha yang tak kunjung cair dan hanya memiliki kuota terbatas kata direktur dan bendahara, sehingga yang awalnya beasiswa diperuntukan perdosen Rp. 25 juta per tahun namun, untuk keadilan agar semua dapat makanya dibagi 2, jadi sisanya perorang Rp.12,5 juta. Ini jelas membuat kami selaku mahasiswa lanjut study serba seadanya dan harus bekerja keras untuk mencari biaya transportasi dan lainnya. Hutang di kampus pasca sarjana itu 2 semester yakni Rp.13 juta, namun itu realita yang harus kami terima, belum lagi beban transportasi, setelah kami korfirmasi ke bagian keuangan Unkhair Ibu Jia, beliau menyampaikan kalian masih ngutang dan masih bertahan sampai saat ini dengan surat pernyataan dari Direktur Politeknik Niungkula Ewis Darma dengan pasca sarjana Unkhair,” jelasnya panjang lebar Rabu (12/02/2020)

Meski demikian dirinya tak patah semangat, tepat 29 Januari 2020. Dirinya harus ujian tesis, namun tertunda karena harus menyelesaikan pembayaran Rp 45 juta, beruntung ada dermawan yang mau meminjamkan uang sehingga dirinya bisa menyelesaikan yudisium. Tragisnya beberapa dosen harus di DO pihak kampus Karena kewalahan biaya study.

Terpisah, Direktur Politeknik Halmahera Ningkuwela Iwis Darma dikonfirmasi via telepon genggamnya mengaku, bantuan tersebut mengalir dari Anggaran provinsi persatu tahun. Mahasiswa dibayarkan Rp 25 juta didistribusikan ke rekening kampus dan dibayarkan ke Mahasiswa, ada juga langsung ke Mahasiswanya, namun mandek. “Saya dan Bapak Julkarnain juga pernah menghadap pihak rektor Unkhair, intinya kami tetap berjuang untuk teman – teman dosen,”terangnya

Diketahui 10 dosen tetap politeknik Halmahera yang melanjutkan study S2 dan S3 yakni, Muchdar Ayub, Supina Lagante, Taslim Abubakar, Firman, Hikmawati Ode Mane, Samsul Hadi, Suparjo Saleh, Leni Barmawi, Zulkifli M. Rafi dan Julkarnain Ahmad. (Dicha/red)