MOROTAI-PM.com, Sepuluh paket proyek pembangunan Ruang Kelas Belajar (RKB) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang melekat di Dinas Pendidikan Morotai diduga bermasalah. Pasalnya, sepuluh paket menggunakan dana pinjaman ke pusat dengan total anggaran Rp 1,7 miliar itu kebanyakan tidak memiliki lahan.

Padahal, paket itu sudah dengan sistem Penunjukan Langsung (PL) dari Dinas Pendidikan itu sudah selesai di berikan kepada kontraktor di beberapa bulan lalu. Hanya saja, sampai sekarang tidak ada pembangunannya lantaran tidak tersedianya lahan pembangunan RKB.

“Sampai sekarang Torang tra tau proyek RBK Paud itu ada, karena memang tra ada infonya dari kabupaten,”ungkap Salah satu Kepala Desa (Kades) yang bertugas di kecamatan Morja didampingi kades ketika dikonfirmasi wartawan media ini usai mereka melakukan rapat dengan pihak Dinas DPMD kemarin.

Bahkan, jika pihak Dinas terkait memberikan penjelasan bahwa proyek RKB Paud itu sudah dikerjakan. Maka, itu tidak benar. Sebab, saat ini belum pekerjaan bahkan lahannya juga belum disiapkan.

“Lahan blum ada kong bangun PAUD dimana? Kalau dinas bilang sudah ya, Bangun di mana,”tukas kades lainnya.

Jika pembangunan itu dilaksanakan. Maka, harus dilakukan pembebasan lahannya lebih dahulu. Bahkan, itu harus dilakukan oleh pemerintah. Lahannya milik masyarakat, maka, harus dibebaskan dulu baru bangun,”ungkap mereka.

Sementara itu, Kadis Pendidikan F Revi Dara ketika dikonfirmasi soal proyek PL 10 paket RKB Paud itu sudah di kerjakan semua ya. Dirinya menjawab, sudah dikerjakan.”Siap pak” singkatnya. (Ota/red)