WEDA-PM.com, Sebanyak 20 Desa yang tersebar di 8 Kecamatan di Halmahera Tengah (Halteng) akan dijadikan pilot project pendampingan pengembangan ekonomi Desa.
Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa, Dinas PMD Pemkab Halteng, Subhan Suamola mengatakan, di tahun ini hanya 20 Desa yang ditetapkan sebagai Desa sasaran pendampingan pengembangan ekonomi Desa.
“Tahun ini hanya 20 Desa yang bersedia dijadikan pilot project pendampingan pengembangan Ekonomi Desa 2021,”ungkapnya.
Kegiatan ini merupakan inovasi yang bersifat mandiri Desa. Lanjutnya, desa sudah harus bergerak lebih maju dalam strategi membangun Ekonomi Desa. Sebab, sudah 6 tahun Dana Desa dikucurkan pemerintah, Desa masih belum terlihat arah pembangunannya.
Berikut desa yang dijadikan pilot project pendampingan pengembangan ekonomi Desa. Kecamatan Weda Selatan terdapat satu Desa, yakni Desa Lembah Asri. Desa ini bakal membangun usaha Baby Fish Crispy dengan alokasi anggaran sebesar Rp150 juta.
Kecamatan Weda Tengah terdapat tiga Desa, diantaranya desa Woejerana mengalokasikan anggaran Rp100 juta untuk membangun usaha Baby Fish Crispy. Desa Kulo Jaya Rp250 juta untuk membangun usaha holtikultura dan Desa Woekob Rp200 juta untuk membangun usaha holtikultura.
Selanjutnya, Kecamatan Weda Utara terdapat tiga desa, diantaranya Desa Sagea Rp300 juta untuk membangun usaha Air Mineral AMDK. Desa Kiya Rp200 juta untuk membangun usaha pertanian modern hidroponik, dan Desa Waleh dengan anggaran Rp200 juta untuk membangun pengolahan sagu lempeng.
Kemudian Kecamatan Weda Timur, ada dua Desa, dintaranya Desa Kotalo dengan mengalokasikan Rp200 juta untuk membangun usaha wisata desa, dan Desa Dotte Rp200 juta untuk membangun usaha Holtikultura.
Kecamatan Patani Barat hanya satu Desa, yakni Desa Sibenpopo mengalokasikan Rp200 juta untuk pengolahan sagu lempeng. Kecamatan Patani tiga Desa, yakni Desa Wailegi Rp150 juta untuk membangun usaha jual beli ikan segar. Desa Kipai bakal membangun usaha pertanian modern hidroponik dengan anggaran Rp200 juta. Desa Yeisowo Rp150 juta untuk membangun usaha batako.
Kecamatan Patani Utara dua desa, yakni Desa Blifitu Rp200 juta untuk membangun usaha pengolahan sagu lempeng. Pantura Jaya Rp250 juta untuk membangun usaha Holtikultura. Sedangkan Kecamatan Patani Timur yada dua Desa. Yakni Desa Damuli Rp200 juta untuk membangun usaha abon ikan. Desa Nursifa Rp200 juta untuk membangun usaha abon ikan. Kecamatan Pulau Gebe yakni Desa Umera mengalokasikan Rp200 juta untuk usaha pengolahan sagu lempeng. (msj/red)
Tinggalkan Balasan