TERNATE-PM.com, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Maluku Utara (BPPW Malut) H. Fasri Bachmid, ST.MSP, Rabu (24/2/21) kemarin untuk pertama kalinya menginjakkan kakinya di Kelurahan Kalaodi, Kecamatan Tidore Timur, Kota Tidore Kepulauan.
H. Fasri Bachmit tiba di Kelurahan Kalaodi pada pukul 13.45 WIT, H. Fasri tentu datang tak sendirian, ia didampingi rombongan BPPW Malut dan kru Orang Kampung, sebuah organisasi yang bergerak di bidang pemberdayaan infrastruktur.
Saat ke Kalaodi, Ia membawa sejumlah kebutuhan infrastruktur untuk pembangunan rumah baca Fola Literasi Kalaodi (Folila), sebuah komunitas baca yang berlokasi di lingkungan Dola, Kelurahan Kalaodi. Tentu saja kebutuhan pembangunan rumah baca itu ia beli berdasarkan aspirasi pengelola Folila yang diposting di akun facebook Orang Kampung. Bantuan tersebut berupa seng gelombang 40 lembar, seng gulung 8 meter, semen 10 bantal, balok 10 potong dan paku seng.
Saat berbincang dengan pengelola Folila, H. Fasri mengaku terinspirasi dengan konsep literasi yang digagas pengelola Folila.
“Pertama saya ingin bersilaturahmi, kemudian saya juga tertarik dengan ide kreatif masyarakat Kalaodi yang membangun komunitas baca di lembah seperti ini,” ucapnya.
Menurut dia, ide seperti ini belum banyak ditemukan di Maluku Utara, karena itu ketika ia melihat postingan di akun Facebook Orang Kampung, ia langsung tertarik untuk mengunjunginya.
“Ide seperti ini memang belum ada di banyak tempat di jazirah Maluku Utara, kedekatan kita antara Ternate dan Tidore itu juga yang membuat saya sampai ke sini,” jelasnya.
H. Fasri bilang, apa yang disiapkan masyarakat Kalaodi saat ini adalah untuk menciptakan generasi emas di 10 sampai 20 tahun mendatang.
“Yang masyarakat Kalaodi siapkan sekarang ini adalah cikal bakal kemajuan generasi 10 sampai 20 tahun kedepan. Saya berharap ada cita-cita yang kita titipkan di rumah baca ini, mungkin ada masyarakat Kalaodi yang bisa memimpin Negeri ini,” singkatnya.
Diketahui, Pendopo baca yang didirikan pengelola Folila pada 2017 silam telah rusak dihantam hujan dan angin kencang pada Desember 2020 lalu. Kini pengelola Folila sedang mengkonsolidasikan segala kebutuhan untuk pembangunan rumah baca yang lebih nyaman dan efektif digunakan masyarakat Kalaodi saat belajar.
Sementara Ketua Folila, Hamzah Falilat mengungkapkan, ide membentuk rumah baca ini didasari beberapa hal salah satunya yakni ingin merubah mindset generasi emas (anak-anak milenial) agar lebih gemar belajar.
“Kami ingin anak-anak Kalaodi ini menjadi generasi gemilang, cerdas, mereka harus lebih baik dari kami sekarang, kami ingin orang lain kenal Kalaodi itu sebagai kampung adat yang anak-anaknya cerdas, mandiri dan bisa menjadi contoh bagi yang lain,” ungkapnya.
Tujuan yang lain kata Hamzah, harus ada kampanye literasi agar masyarakat terbiasa dengan dialektika ilmu pengetahuan tetapi tidak mengabaikan adat istiadat di Kelurahan Kalaodi.
Salah satu pendiri Folila, Astrid Hasan mengaku, sejak dibangun tahun 2017 hingga sekarang, sudah terdapat dua karya buku yang ditulis oleh pengelola dan peserta (anak-anak siswa) komunitas literasi. Dua buku tersebut berjudul Bobeto – Desah Kalaodi Kala Sunyi, dan Buku Musim Cengkeh di Kalaodi.
Menurut Astrid, semenjak Pendopo yang dikelola Folila rusak total diterjang hujan dan angin kencang pada Desember 2020 lalu, pengelola Folila sudah banyak mendapat santunan dari sejumlah dermawan, mereka adalah Walhi Malut, Ekonusa, Pakativa, Anita Gatmir, Ishak Naser, Ismet Soleman serta yang terakhir dari BPPW Malut dan organisasi Orang Kampung. (red)
Tinggalkan Balasan