Nasijaha Dive Center Pastikan Hewan Endemik Ternate Baik-Baik Saja

Nasijaha Dive Center

TERNATE-PM.com, Komunitas Nasijaha Dive Center kota Ternate pada Kamis malam, (27/02/2020) kembali melakukan aktivitas Diving untuk memastikan kembali salah satu hewan endemik Ternate tidak mati, pasca terjadinya fenomena beberapa hari lalu yang sempat membuat heboh masyarakat di Kota Ternate. Pasalnya, kejadian tersebut juga sebelumnya telah terjadi di Pulau Makeang, Halmahera Selatan.

Dihari pertama kejadian
matinya puluhan ikan secara mendadak di pantai Falajawa kecamatan Ternate
Tengah, Ewill yang merupakan salah satu Master Div di komunitas tersebut telah
menemukan satu ekor WalkingShark atau yang lebih familiar dikenal
masyarakat dengan sebutan GorangoBintang/Hiu Berjalan telah mati di
kawasan tersebut pada Selasa, (25/02/2020).

Setelah melakukan penyelaman di
waktu malam hari di sekitar kawasan pantai Falajawa, kepada poskomalut.com
, selaku Master Div, Adit mengatakan, 
dihari pertama kejadian matinya puluhan ikan secara mendadak lebih
mendominasi pada ikan-ikan di terumbu karang. Dari puluhan ikan yang mati,
menurutnya terdapat juga salah satu hewan endemik yang masih berukuran kecil
dan sangat disayangkan. "Dihari pertama ikan yang mati itu bermacam-macam,
ada juga gurita, ToneFise dan satu ekor ikan WalkingSharkdi
kedalaman 11 meter. Itu yang kita khawatirkan dari kejadian ini, soalnya dihari
pertama itu kondisi air juga sangat berlumpur," ungkapnya.

Adit menambahkan, pada
keesokan harinya, crew Nasi Jaha Dive Ternate kembali melakukan penyelaman di
sekitaran pantai Taman Nukila dan menemukan puluhan ikan, yang biasanya hidup di
terumbu karang juga telah mati mendadak. Selain di pantai Taman Nukila,
kejadian serupa juga terjadi di pantai sekitaran pelabuhan Ahmad Yani Ternate.
Menurutnya, ikan yang mati di sekitaran pantai Pelabuhan Ahmad Yani tidak
terlalu banyak seperti yang ditemukan di pantai Taman Nukila dan Fala Jawa.

Untuk memastikan kembali
dampak dari peristiwa tersebut yang juga mengancam  kehidupan hewan endemik Ternate seperti WalkingShark,
Adit dan dua orang anggota dari Nasi Jaha Dive dan Mahasiswa Unkhair kembali
melakukan penyelaman di waktu malam hari di kawasan pantai Fala Jawa. Aktivitas
penyelaman yang dilakukan tersebut juga sekaligus untuk memastikan tidak lagi
ada WalkingShark yang terdampar atau mati akibat fenomena yang belum
diketahui penyebabnya. "Malam ini kami cek ulang lagi untuk memastikan
kalau tidak ada hiu berjalan ini terdampak.
Siang tadi juga sudah kami cek tapi tidak menemukan hiu tersebut karena
aktivitas ikan ini biasanya dimalam hari," terangnya.

Setelah melakukan penyelaman
selama 40 menit, Adit beserta dua orang lainnya masih menemukan empat ekor WalkingShark
dalam keadaan hidup di pantai Fala Jawa. Adit juga menjelaskan, atas peristiwa
tersebut masih belum terlalu berdampak terhadap perkembangan biakan salah satu
hewan endemik yang berada di Ternate. "Alhamdulillah setelah kita turun
malam hari masih menemukan empat ekor disekitaran sini dengan ukuran berbeda,
yang besar satu, ukuran sedang dua dan yang berukuran kecil satu ekor,"
tuturnya.

Atas peristiwa yang telah
terjadi, Adit berharap setelah diambilnya sampel air laut dan ikan yang telah
mati untuk dilakukan penelitian lebih lanjut oleh dinas terkait, hasil uji Lab
tersebut secepatnya bisa diinformasikan agar tidak menimbulkan kecemasan yang
berkelanjutan terhadap masyarakat yang berada di pesisir pantai. Dirinya juga
mengimbau dinas terkait untuk melihat kembali aktivitas arus laut yang terjadi
tiga hari belakangan untuk memastikan apakah kejadian tersebut bertepatan atau
tidak. "Semoga hasil Lab bisa secepatnya keluar agar diketahui lebih pasti
penyebabnya, apakah memang rel karena alam atau ulah dari manusia. Coba cek
juga pola arus tiga hari belakangan ini, apakah betul arusnya bergerak dari
Makeang ke Utara misalnya, berarti ke Ternate. Tinggal dilihat saja kecepatan
arus dan waktunya bertepatan tidak dengan kejadian tanggal  (25/02/2020), kalau tidak berarti kejadian di
Ternate merupakan fenomena yang terpisah," tutupnya.
(OP-red)

Komentar

Loading...