TERNATE-PM.com, Sepanjang tahun 2019 Polsek KP3 Ahamd Yani berhasil mencegah masuknya Minuman keras (Miras) dengan berbagai jenis sebanyak 1.163 jenis cap tikus dan 233 miras berlabel dari luar pulau Ternate. Data tersebut merupakan hasil razia dari empat bulan terakhir ditahun 2019 saat Iptu Wahyudi Susanto Diba menjabat sebagai Kapolsek KP3 Ahmad Yani  terhitung dari bulan Agustus 2019.

Kapolsek Kesatuan Pengamanan dan Pengawasan Pelabuhan (KP3) Ahmad Yani, kepada poskomalut.com saat ditemui diruangannya Rabu, (11/22/2019),  Iptu Wahyudi Susanto Diba mengatakan dari keseluruhan barang bukti yang didapatkan pada saat petugas melakukan razia di wilayah pelabuhan Ahmad Yani tidak ditemukan pemiliknya karena barang tersebut hanya dititipkan saja diatas kapal. ” Kebanyakan minuman haram yang kami temukan saat razia ini tidak ditemukan pemilik,  barangnya juga diletakan di bagian luar kapal begitu saja ketika ditemukan oleh petugas kami”, ungkapnya

Sementara untuk rincian miras jenis cap tikus sepanjang 2019 yang ditemukan petugas diantaranya, 246 botol aqua besar ukuran 1500 ml, 445 botol aqua kecil ukuran 600 ml, 466 kantong plastik ukuran 600 ml, 2 kantong plastik ukuran 10 liter, 3 kantong plastik ukuran 2 liter dan 1 cerigen ukuran lima liter. Sedangkan miras jenis red label yang ditemukan diantaranya 168 kaleng ukuran 320 ml jenis Bir Bintang, 5 botol jenis Sabhana, 48 kaleng Bir Hitam ukuran 320 ml dan 12 bolot Valentine 620 ml. ” Dari keseluruhan barang bukti yang ada juga sudah termasuk dengan BB temuan pada saat dilakukannya Operasi Pekat yang baru selesai pada Senin, (09/12/2019) kemarin. Semua barang bukti juga telah kami serahkan ke Sabhara Polres Ternate untuk nanti dimusnahkan bersama, ” terangnya

Wahyudi juga menambahkan, setelah semua BB telah diserahkan kepada pihak Polres Ternate untuk dimusnahkan, kegiatan razia ini akan terus dilakukan hingga pergantian tahun 2020. Dari jumlah keseluruhan hingga awal Desember 2019, BB yang paling banyak ditemukan saat razia yaitu pada bulan November dengan jumlah 612 miras dari berbagai jenis dan ukuran. ” Bulan Desember ini juga tidak menutup kemungkinan bahwa nantinya pasti ada barang yang masuk lagi, tapi selama lima bulan terakhir temuan yang paling banyak itu pada November,” tuturnya. Selain berantas Miras yang masuk di Kota Ternate melalui pelabuhan Ahmad Yani, Wahyudi juga sangat berharap disediakannya alat yang memadai untuk mendeteksi atau melacak Narkotika yang dibawah oleh penumpang yang tiba maupun berangkat dari Ternate. Niat baik yang ingin dilakukannya sampai saat ini masih terkendala karena di wilayah pelabuhan tidak memiliki alat untuk mendeteksi barang haram tersebut.  ” Selain berantas penyebaran miras, saya juga memiliki keinginan besar untuk bisa berantas penyebaran Narkotika jenis apapun terutama melalui jalur laut yang masuk ke Kota Ternate. Kendala yang kami alami saat ini karena tidak ada alat yang memadai seperti alat deteksi sehingga razia yang kami lakukan hanya secara manual saja dan itu sangat sulit untuk menemukan tersangka beserta barang haram tersebut. Sedikit saran saja, kalau bisa dari pihak pelabuhan untuk disediakan alat yang memadai seperti yang berada di Bandara agar peredaran narkotika melalui jalur laut tidak lagi ada,” harapnya. (Cr01-red)