100 Hari Kerja Disorot, Ini Sikap Fraksi NasDem
TERNATE-PM.com, 100 hari kerja Wali Kota Ternate, M Tauhid Soleman dan Wakil Wali Kota Ternate, Jasri Usman masih banyak mendapat sorotan. Hal tersebut langsung mendapat tanggapan dari Ketua Fraksi NasDem DPRD Kota Ternate, Nurlaela Syatif, Nella sapa akrabnya ini mengaku terlalu dini menilai program 100 hari gagal.
"Terlalu prematur jika ada yang melakukan penilaian kinerja pada Program 100 hari TULUS ini gagal. Karena 100 hari ini hanya rumusan konseptual dan teoritis dasar acuannya pada rumusan perencanaan, langkah awal kebijakan, rumusan regulasi, skema pembiayaan, Roadmap yang semuanya nanti ditindaklanjuti ada di dalam RPJMD sebagai dokumen dasar rencana aksi pembangunan," kata Nurlaela, kepada Poskomalut.com, Kamis (5/8/2021)
Menurut Nurlaela, jarang Kepala Daerah punya Program 100 Hari seperti Tauhid-Jasri, karena langsung memunculkan persoalan-persoalan di permukaan publik. Jangan kita menilai 100 hari kinerja sama dengan penilaian LKPJ, LPPAPBD, yang rumusannya diukur berdasarkan indikator pembangunan yg bersumber dari BPS, skema kebijakan fiskal, dan program prioritas, semua data itu dapat menggunakan peralatan analisis untuk menguji capaian indikator yang ditetapkan pemerintah sesuai dengan Rencana Kerja Anggaran pada dokumen RKA, secara detail merumuskan indikator capaian kinerja yang akumulasi makronya pada Kebijakan Umum APBD.
"Jadi berbeda metode analisis yang digunakan dalam penilaian capaian kinerja pemerintah Daerah bukan di 100 hari kerja," ujarnya.
Lanjutnya, khusus pada 100 hari kerja ini konseptual dan teoritik untuk memetakan, persoalan publik biasanya digunakan untuk menilai sebuah pemerintahan bekerja dengan meletakan aspek perencanaan pembangunan, menderivatif kebijakan ke dalam rumusan organisasi, merumuskan model pengelolaan dengan memanfaatkan SDM, merumuskan skema anggaran berdasarkan potensi tersedia dan hal lain yang dipandang perlu.
" Dalam 100 hari kerja akan terlihat bagimana pemimpin itu menyusun gagasan, rencana, karena didalam rencana menentukan titik capaian pembangunan ke depan. Nanti pasca 100 hari ini, Tauhid-Jasri sudah sangat paham kondisi masalah dan akan memaksimalkan sejumlah persoalan dalam bentuk rumusan kebijakan dan akan konsisten melalui perangkat daerah/OPD," jelasnya.
Seraya ia menegaskan, pihaknya optimislah, karena satu hal pemerintahan Tauhid-Jasri di dalam fase pandemi covid 19, alokasi anggaran kena dampak refokusing, bukan hanya Ternate tapi seluruh Indonesia.
" Tapi kami yakin konsistensi dan keberlanjutan akan berlangsung," pungkas Nella.(Red)
Komentar