Pengurangan Anggaran di 2020 Capai Rp 100 M, Walikota Ternate: Tahun 2019 Kinerja Pemkot Meningkat

Wali Kota Ternate, Burhan Abdurahman saat menyampaikan LKPJ Tahun 2019 melalui Video Conference.

TERNATE-PM.com, Pandemi Covid-19 memberikan efek buruk bagi seluruh aktivitas pembangunan infastruktur di Kota Ternate, bahkan dampaknya sampai pada proses penyusuan anggaran 2020. Tidak menutup kemungkinan, bakal ada pemangkasan besar-besaran anggaran tahun 2020 yang mencapai kisaran Rp. 100 miliar.

“Untuk skema penganggaran, baik APBN maupun ABPD di 2020, dipastikan terjadi pemangkasan dikisaran Rp 100 miliar lebih,” ungkap Wali Kota Ternate Dr. Burhan Abdurrahman saat menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) 2019 melalui Visual Commentary on Scripture (VCS), Selasa (21/04).

Lanjutnya, pendapatan ini dilihat dari segi potensi yang ada, maka dirinya mengintruksikan kepada semua SKPD harus mengumpulkan basis pendapatan yang faktual sesui dengan kondisi di lapangan, sehingga  targetnya disusun berdasarkan potensi. Apabila ini dilakukan, maka menghasilkan pendapatan sesuai direncanakan.

Menurut orang nomor satu di Kota Ternate ini, skema yang dilakukan di tahun 2020, untuk capaian PAD disaat daerah diperhadapkan dengan pandemi Covid-19 yang memiliki pengaruh besar terhadap ekonomi, maka pemerintah pusat melalui edaran, instruksi dan keputusan Kementrian Keuangan dan Menteri dalam Negri, sudah memberikan arahan kepada daerah, untuk fokus terhadap penyesuaian PAD 2019.

"Adapun catatan pemangkasan belanja, dana transfer, itu pada akhirnya dana transfer akan berkurang PAD akan berkurang, dana Transfer dari Provinsi akan berkurang, itu sementara kita susun, soal peningkatan dan penurunan soal  berapa pesen itu, kita belum bisa pastikan," jelas Hi. Bur, biasa disapa.

Sejauh ini, dana transfer berkurang berkisaran Rp 23 miliar dan PAD Rp. 30 M hingga Rp 40 miliar. Ini terjadi, lantaran restoran tidak dibuka dan jasa perhotelan juga sepi, sehingga mengakibatkan PAD Kota Ternate menurus. Karena dua jenis pajak ini  yang sangat mempengaruhi PAD Kota Ternate.

"Dalam waktu singkat kita sudah ada gambaran perubahan penjabaran APBD Kota Ternate dan perubahan itu kita sesuikan penjabarannya, disesuaikan belanjanya  kemudian diberitahukan kepada DPRD, sehingga dapat disesuaikan dengan tujuan utama hasil rasionalisasi akan difokuskan pada Covid 19 di Ternate," urai Ketua IKT Maluku Utara ini.

Walikota dua periode ini menjelaskan, prediksi kisaran PAD Rp 30-40 miliar yang akan berkurang ini merupakan pradiksi dalam satu tahun, hal ini dilakukan karena sejauh ini kita tidak mengetahui pandemic Covid-19 berakhir.

"Paling lambat tanggal 23 kita sudah ada gambaran apa saja yang diturunkan, dan berapa banyak yang dipangkas, berapa banyak yang dialokasikan untuk membiayai pencegahan Covid-19," terangnya.

Pengurangan anggaran APBN senilai Rp 73 miliar ditambah APBD dikisaran Rp 30-40 miliar, artinya pengurangan total anggaran berkisaran Rp. 100 miliar di tahun 2020. Pengurangan ini tentunya mempengaruhi, bahkan mengganggu pembiayan di tahun 2020. 

"Kita bakal rincikan apa kegiatan apa yang  harus dipangkas, perjalan dan kegiatan-kegiatan DAK  selain kesehatan dan pendidikan itu yang akan diliat, kita akan pangkas predikai sesui dengan pendapatan kita, pemangkasannya akan lebih kecil dari pendapatan, dan sisanya akan membiayai Covid-19," jelasnya.

Meskipun demikian, salah calon Gubernur Malut tahun 2018 ini mengaku, ditahun 2019, kinerja Pemerintah Kota Ternate menunjukan peningkatan dibanding tahun 2018, baik itu pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi. Sementara, inflasi menurun, PDRB meningkat, artinya kinerja pemerintah yang didukung oleh DPRD  Kota Ternate, dengan menyetujui beberapa program dan kegiatan yang berjalan dengan baik.

"Artinya Peningkatan angka-angka ekonomi makro itu adalah hasil dari pada program dan kegiatan yang sudah dilaksanakan," akuinya.

Ia berharap, kinerja ini tetap dipertahankan, sehingga dimasa-masa akan datang menjadi lebih baik lagi. RKPJ yang sudah disampaikan termasuk IPM mengalami peningkatan, hampir seluruh mengalami peningkatan, kecuali angka kemiskinan yang  sedikit tinggi.

"Kita berharap dimasa-masa akan datang dengan adanya perubahan-perubahan kebijakan dalam PAD, apalagi kita telah membangun kerja sama dengan KPK untuk  memantau kinerja PAD di daerah kita, maka kita berharap akan memberi dampak terus meningkat PAD tersebut," harapnya. (cha)

Komentar

Loading...