Cemburu, Pasutri di Taliabu Aniaya Gadis 15 Tahun

Ilustrasi dianiaya

TALIABU-PM.com, Pasangan suami Istri (Pasutri) di Desa Natang Kuning, Kecamatan Taliabu Utara, Kabupaten Pulau Taliabu berurusan dengan hukum. Pasutri yang diketahui berinisial Gem (suami) dan istri (Elfina) ini dilaporkan di Kepolisian Sektor (Polsek) Taliabu Barat (Talbar) karena diduga kuat telah melakukan penganiayaan terhadap anak di bawah umur asal desa setempat yang merupakan tetangga korban.

Tindakan penganiayaan anak di bawah umur itu terjadi sekitar pukul 15.00 Selasa (5/5) pekan kemarin, di seputaran sungai Samadang Desa Natang Kuning. Korban berinisial F (15 thn) ketika dihubungi media ini via telpon, Minggu (10/5) kemarin membenarkan telah dianiaya pasutri saat ia sedang mandi bersama temannya di sungai tersebut. Tiba-tiba pasutri menyambanginya, dan langsung memukuli korban di bagian wajah tanpa menanyakan terlebih dahulu. "Saya deng teman ada mandi-mandi di air samadang, kong dong dua (suami isteri) datang di saya tara pake tanya lagi langsung dong pukul saya," bebernya.

Korban sendiri mengaku awalnya tidak mengetahui alasan mengapa ia dikeroyok. Setelah aksi pengeroyokan barulah diketahui ternyata istri pelaku menuding suaminya berpacaran dengan siswi tersebut. Padahal, menurut korban ia tidak pernah pacaran. Anehnya, suaminya ikut dalam aksi pemukulan tersebut.

"Saya kurang tahu, dia cemburu karena saya deng dia pung laki kong dia tumbu saya dengan dia pe laki, padahal saya tidak pernah pacaran. Harus dia pe laki juga menjelaskan bahwa kami tidak pernah pacaran," jelas korban. Akibat dikeroyok, korban mengalami memar di wajah dan sempat mengalami gangguan penglihatan. Sebab selain dipukul, korban juga mengaku ditusuk di bagian mata oleh istri pelaku.

Kasus ini telah dilaporkan oleh orang tua korban Jumat (08/5) lalu di Polsek Taliabu Barat, sebagaimana diakui Kanit Reskrim Polsek Talbar, Jastin, kepada media ini di Polsek Talbar, Minggu (10/5). Bahwa laporan kasus dugaan penganiayaan telah dilaporkan di SPKT Polsek Talbar, namun diakui kasus tersebut belum sampai ke meja kanit reskrim. "Kronologisnya itu saya belum monitor karena laporannya masih di SPKT, mungkin besok (senin),"singkatnya. (Cal/red)

Komentar

Loading...