“DLH Maluku Utara, terutama Kepala Dinas (Kadis) Fachruddin Tukuboya, Harus Berkata Jujur Bahwa Mereka Tidak Serius Menangani Masalah Tersebut Lalu Salahkan Hujan.”(Munadi Kilkoda)

WEDA-PM.com, Sekertaris Komisi III DPRD Halmahera Tengah (Halteng), Munadi Kilkoda, kembali menegaskan bahwa Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Maluku Utara (Malut) tidak melakukan penyelidikan terhadap kasus banjir di kawasan industri Weda Bay, beberapa waktu lalu.

Politisi NasDem ini, merasa heran dengan DLH Malut yang menjadikan hujan sebagi penyebab banjir.  “Masa curah hujan dijadikan penyebab banjir. Kelihatan lucu,”ungkap Munadi, Rabu (7/10/2020).

Munadi bilang, meski intensitas hujan tinggi sekalipun. Tetapi kalau daya dukung dan daya tampung lingkungan masih kuat tidak akan banjir sebesar itu. Curah hujan sebesar kata Munadi, bukan kali pertama dan sebelumnya tidak pernah terjadi kasus seperti itu.

“Dia (Kadis DLH Malut, Fachruddin Tukuboya, red) rupanya tidak tahu kalau tutupan lahan sebagai daerah resapan air berkurang. Apalagi hutan sebagai penangkal banjir juga hilang karena alih fungsi yang dilakukan untuk pembangunan pabrik dan infrastruktur lain,”ujar Munadi.

“Dia juga kayaknya tidak tahu bahwa banyak aliran air yang harus terhalangi dan kehilangan fungsi karena kepentingan pembangunan industri tadi,”sambungnya.

Munadi berharap DLH Maluku Utara, terutama Kepala Dinas (Kadis) Fachruddin Tukuboya, berkata jujur bahwa mereka tidak serius menangani masalah tersebut lalu salahkan hujan.

Selain itu, Menurut ketua Fraksi NasDem DPRD halteng ini, DLH malut sebaiknya punya sensitifitas terhadap masalah seperti ini. “Kalau mau jujur selama ini mereka tidak pro aktif kok dengan masalah-masalah lingkungan yang timbul akibat aktifitas pertambangan. Berapa kali kejadian mereka tidak pernah muncul,”papar ketua AMAN Malut ini.(msj/red)