TERNATE-PM.com, Kontestasi Pemilihan Kepala Dearah (Pilkada) di Kabupaten Halmahera Utara (Halut) 2020 nanti, bakal berjalan sengit. Pasalnya, Frans Manery dan Muhlis Tapi Tapi bakal di duetkan kembali untuk merebut hati rakyat di Pilkada Halut 2020.

Kepastian keduanya belum “cerai”, setelah DPP NasDem memutuskan tidak membuka penjaringan untuk Pilkada Halut. Tidak dibukanya penjaringan di Halut karena DPP NasDem tetap mengusung Muhlis Tapi Tapi untuk menjadi papan dua dari Frans Manery.

Dengan keputusan DPP NasDem ini,  Bakal Calon (Balon) yang berkeinginan menggunakan partai NasDem sebagai kendraan politik di Pilkada Halut 2020, terkubur sudah, karena DPP tidak menerima calon lain selain paket Frans Manery dan Muhli Tapi Tapi.

Ketua DPW NasDem Provinsi Maluku Utara (Malut), Ishak Naser pada Posko Malut di kantor DPW Malut, Ahad (22/09/2019) mengatakan, sesuai dengan keputusan DPP NasDem, ada beberapa daerah di Indonesia pelaksana Pilkada serentak 2020 tidak dilakukan pembukaan pendaftran. Keputusan DPP ini karena mementingkan kader NasDem yang berpotensi untuk kembali terpilih.

“Ini berlaku di beberpa daerah di seluruh Indonesia, di Maluku Utara itu hanya Halut yang tidak dilakukan pendaftaran. Sementara di tujuh DPD mekanisme tetap dilakukan,” ungkap Ishak.  

Menurutnya, langkah DPP NasDem untuk tidak membukan pendaftaran di Halut, karena NasDem tidak ingin melakukan pembohongan ke calon, apalagi membohngi publik.

“Percuma saja kalau kita buka pendaftran, kalau dari awal kita sudah putusklan siapa yang kita usung, nanti prinsipnya NasDem tidak ingin melakukan pembohongan public,” sebut Ishak.

Mantan pimpinan DPRD Provinsi Maluku Utara periode 2014-2019 ini menegaskan, dengan ditutupnya Balon lain di Pilkada Halut, maka apun yang terjadi putusan itu tidak akan berubah. Putusan partai untuk mengusung kader di Pilkada Halut adalah keputusan yang pasti.

“Yang dikembangkan Nasdem itu, pertama kita utamakan kriterianya. Kalau dari kriterianya sudah cukup, kita tidak perlu survei. Survei itu salah satu instrumen saja, tapi diperlukan dalam kategori apa dulu. Misalnya untuk Halut kenapa ditutup? itu berarti tidak perlu di survei. Kalaupun ada survei yang mengatakan calon yang ditetapkan NasDem memiliki elektabilitas terendah, tidak akan merubah keputusan partai,” tegasnya.

Terkait dengan beberapa kader NasDem yang saat ini mencuat ke publik, seperti Sekretaris DPW NasDem Malut, Helmy Umar Mucsin untuk berkontestasi di Pilkada Halmahera Selatan. Ketua DPD NasDem Kota Ternate, Husni Bopeng  yang juga digadang-gadang sebagai kandidat terkuat di Pilwako Ternate 2020 nanti, serta Asgar Saleh yang juga diperbincangkan untuk maju sebagai calon Wakil Wali Kota Ternate.

Menanggapi itu, Ishak Naser menjelaskan NasDem tetap memprioritaskan kader untuk ikut berkontesatsi di Pilkada 2020 di delapan kabupaten kota. Di luar Halmahera Utara, maka semua memiliki potensi yang sama untuk mendaptkan partai NasDem.

“Kader Nasdem tetap dalam pertimbangan. Kita memverifikasi antara kader potensial dengan yang bukan kader yang berada di luar partai. Sepanjang daerah itu tidak dinyatakan tertutup dalam penjaringan, itu kader dengan bukan kader sama peluangnya,” urainya.

Ko Ishak bisa disapa ini menyebutkan, di beberapa daerah, NasDem memiliki kader yang punya kecakapan dan ketokohan untuk di persiapkan maju di Pilkada 2020 nanti.

“Kita punya kader yang kita siapkan karena itu ada dalam persyaratan namanya Talenskoting, memprioritaskan kader dan mempersiapkan tokoh – tokoh populer di luar kader partai. Jadi kalau ada kader,  kita yang memungkinkan seperti di Halsel ada Sek Helmi Umar Muksin, kita siapkan. Ada ibu Nini dan Asgar di Kota Ternate, kita siapkan semua itu. Tapi yang sudah pasti inikan di Halut,” akhir Ishak.

Sementara itu, Sekretaris DPW NasDem Provinsi Maluku Utara (Mlaut), Helmy Umar Muchsin menambhakan, keputusan partai untuk tidak membuka penjaringan di Halut merupan bentuk tanggungjawab moril partai kepada publik. Pihaknya tidak mau berbohong, bahwa kader NasDem yang di Halut telah siap. Karena jika ada kader yang menyatakan diri sudah maju dalam Pilkada 2020, secara etika sudah tidak lagi membuka pencaringan bakal calon.

“Jika ada kader NasDem yang menyatakan diri untuk maju,  kita sudah tidak buka penjaringan. Karena nanti orang merasa ditipu,” ungkapnya.

Terkait dengan beredar isu bahwa dirinya akan ikut berkontestasi Pilkada Halses 2020, anggota DPRD Provinsi Maluku Utara ini enggan menjawab. ”Kita lihat dinamika politik kedepan,” singkatnya.

Ketua Bapilu NasDem Provinsi Maluku Utara, Muhlis Tapi Tapi menyebutkan, hubungannya dengan Bupati Halut, Frans Manery dalam mengawal pemerintahan berjalan harmonis. Meskipun ada isu-isu miring yang ditujukan kepadanya, tetapi komunikasinya dengan Frans Manery tertap terjalin baik.

“Kita masih tetap bersama di Pilkada 2020 nanti, memang beberapa kali ada orang yang coba meretakan hubungan saya dengan pak Bupati, tetapi semua sudah dicairkan,” singkatnya. (red)