TIDORE-PM.com, Panitia Festival Kampung Nelayan Tomalou (FKNT) Kota Tidore Kepulauan (Tikep), bakal melakukan enam pra kegiatan menjelang puncak FKNT pada pada 15- 23 Februari.
“Ada kurang lebih enam kegiatan kami siapkan untuk pra FKNT yang rencananya dihadiri Menteri Perikana dan Keluatan nanti,” ungkap Sekretaris Abdul Gani.
Keenam kegiatan yang dilaksanakan itu, yakni pembersihan pantai melibatkan seluruh masyarakat Tomalou, Dzikir Akbar, kampanye sadar sampah, atraksi jaga laut dan saimbara Mars Raja Delo sertai lomba cover akustik lagu senja di kampung nelayan.
Untuk puncak acara, kegiatan-kegitan yang akan dilaksanakan meliputi ritual foladomo, tomalou expo, lomba dayung, lomba renang, lomba mancing, lomba permainan anak nelayan, cerdas cermat nelayan, pekan kuliner serba ikan, pentas budaya maritim, workshop sejarah kampung nelayan dan marga, workshop etos nelayan tomalou, lomba fotografi, lomba menulis puisi nelayan .
ementara itu, panitia pengarah FKNT Abdullah Dahlan mengatakan Ritual Foladomo yang menjadi cover depan puncak acara. Sebab, Foladomo adalah ritual para nelayan di Tomalou meluncurkan perahu yang baru dibuat dari galangan ke laut. Prosesi ini memerlukan sejumlah bahan yang dibutuhkan dalam ritual, mulai dari Boso Kene (belanga tanah liat) berisi nasi santan, Safra (telur goreng) dan telur rebus, Hono (mangkuk putih berisi air), Goroho Paha (minyak wangi racikan) dan lain-lain. Sebelum perahu didorong ke laut, seluruh awak akan berteriak “Greceleee!”.
Atraksi ritual Foladomo akan diikuti dengan pentas kolosal 290 anak nelayan Tomalou yang akan beratraksi di atas sampan dan menari di pesisir pantai Tomalou yang indah. Pertunjukan yang menghentak ini akan melibatkan anak-anak SMP, SMA dan sejumlah pemuda kampung. Atribut-atribut nelayan seperti dayung dan jala ikan akan digunakan sebagai property tarian yang mengesankan mengangkat tema “Menjaring Kekuatan Di Atas Sampan”.
“Ditargetkan akan dikunjungi 5.000 wisatawan nusantara dan mancanegara yang terdiri dari jurnalis, fotografer, videografer, vlogger, blogger, divers, komunitas lokal dan nasional, pelaku ekonomi kreatif, akademisi, instansi pemerintah, masyarakat Tidore dan masyarakat Maluku Utara,’’ papar Abdullah. (mdm/red)
Tinggalkan Balasan