TOBELO-PM.com, Harapan umat kristiani menggunakan rumah ibadah Gereja EPPATA, Desa Pune, Kecamatan Galela, Kabupaten Halmahera Utara (Halut) untuk menunaikan ibada Natal 2019 pupus. Pasalnya, Gereja milik jemaat umat kristiani protestan Minggu (15/12/2019) pukul 13.00 WIT terbakar. Terbakarnya gereja tersebut lantaran dipicu korsleting arus listrik di belakang gedung Gereja. Beruntung dalam kebakaran itu tidak ada korban jiwa, namun kerugian materil, diperkirakan sekitar Rp. 115 juta.

Salah satu Saksi mata Alfis Musa mengatakan, tepatnya pukul 11.30 WIT, usai ibadah perjamuan di Gereja, Ia langsg pulang ke rumah untuk makan siang. Belum lama di rumah kemudian Ia dipanggil oleh sekertaris pengurus gereja diberitahukan bahwa gereja terbakar. “Api bermula dari arah belakang sebelah kiri gereja, yang mana di belakang gereja tersebut merupakan gedung penyimpanan barang-barang yakni lemari, kertas HVS, kursi plastik sebanyak 100 buah, kain horden, seng bekas, dan masih banyak barang-barang yang mudah terbakar, serta terdapat satu buah mesin genset berisi bensin,” ujarnya.
Sementara Kasubag Humas Polres Halut Aiptu Hopni Saribu membenarkan, atas kejadian kebakaran gedung gereja APPATA Desa Pune. Ia mengatakan, melalui laporan polisi saksi Bakram Raindaki (38) saat kejadian, sedang mengecat rumah yang dekat dengan gereja, lalu Ia melihat api timbul dari arah belakang ruangan gereja, diperkirakan koslet listrik. Selanjutnya menurut saksi Abdul Katuju (34) saat pulang dari arah selatan, kemudian melihat api di gereja tepatnya di bagian ruang belakang sebelah kiri gereja, dan saksi sempat membuka pintu dan mengeluarkan 4 buah kursi panjang gereja.

Selain itu, salah satu saksi Apolos salidin (47) kristen, pulang dari arah timur, sampai di rumah, saksi mendengar teriakan dari arah selatan tepatnya di rumah jana, bahwa ada kebakaran gereja, sehingga saksi cepat mencoba untuk membuka pintu gereja tapi telah terkunci. Dalam kondisi itu, saksi kemudian pergi memanggil warga lainnya, namun api telah membesar sehingga saksi hanya dapat masuk dari arah pintu lainnya untuk membuka pintu gereja. Saat membuka pintu para saksi hanya sempat mengamankan empat kursi panjang dari dalam gereja. “Tindakan yang diambil anggota Polres, dengan mengambil keterangan saksi, saat turun ke lokasi kejadian, serta menghitung kerugian materil. Para anggota juga kemudian lansung membuat laporan polisi, atas kejadian murni kecelakaan,” akhirinya.

Saat api menjalar sejumlah warga langsung memadamkan api dengan menggunakan peralatan seadanya. Dan tepatnya pukul 13.15 WIT piket reskrim Polres Halut yang dipimpin Kanit II Ipda Triyanda Tegar menuju ke desa Pune. (mar/red)