SANANA-PM.com, Keluarga Besar Generasi Muda Nahdlatul Ulama (GMNU), meminta Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Kepulauan Sula, Polda Maluku Utara, agar serius menangani kasus pembangunan masjid pohea, Kecamatan Sanana Utara, kabupaten kepulauan sula.

Ketua GMNU Kepsul Amirudin SA Ahmad, Kepada media ini, Jumat (26/02/2021) via telepon mengatakan, pembangunan mesjid pohea dengan total anggaran Rp 4,3 miliar itu terindikasi banyak masalah sehingga tak kunjung selesai bahkan hilang kabar terkait proses hukumnya.

Menurutnya, pembangunan masjid Pohea yang terbengkalai selama empat tahun terakhir ini belum juga ada titik terang di ranah hukum.

“Dimana peran penegak hukum hingga sampai saat ini pembangunan masjid dengan anggaran Rp 4,3 miliar dihabiskan tapi masjid tidak selesai dibangun. Kelihatannya penegak hukum yang ada santai-santai saja, walaupun beberapa waktu lalu sudah dilaporkan oleh beberapa OKP berkaitan dengan pembangunan mesjid tersebut,” Kata Nabas, sapaan Akrab Amirudin.

Terpisah Ketua komisi III, Lasidi Leko saat di hubungi awak media via telepon, Jumat (26/02) mengatakan, pembangunan Masjid Pohea sudah dikerjakan beberapa tahap. Namun, ditemukan masih bermasalah seperti kondisi lantai dua yang rusak dan retak.

“Besi yang digunakan untuk cor lantai dua menggunakan besi beton 10 atau 9,1 mm sehingga membuat lantai dua masjid tergoyang dan retak,” ungkapnya. (Mg02/red)