SOFIFI-PM.com, Cuaca hujan, angin kencang, serta gelombang tinggi yang melanda wilayah seluruh Indonesia, termasuk wilayah di Malut, akhir-akhir ini membuat Gubernur Abdul Gani Kasuba (AGK) mengeluarkan edaran kesiapsiagaan mengantisipasi bencana kepada 10 kabupaten kota di Malut.
Surat pemberitahunan kesiapsiagaan bencana nomor :360/038/Setda tertanggal 8 januari 2020 tersebut, setelah memperhatikan surat menteri dalam negeri nomor 360/132/SJ tertanggal 7 Januari 2020 perihal antisipasi dan kesiapan menghadapi bencana dan surat deputi bidang pencegahan BNPB nomor B-02/DII/PD.03.02/01/2020 perihal peringatan dini potensi ancaman bahaya banjir, banjir bandang, tanah longsor di Indonesia.
Ada lima point dalam surat edaran kesiapsiagaan bencana tersebut, diantaranya pertama; mengeluarkan dan menetapkan status siaga bencana daerah di masing-masing daerah, kedua; membentuk posko siaga darurat, dan mengaktifkan sistem komando penanganan darurat bencana (posko kabupaten/kota) yang dilengkapi dengan radio komunikasi dan terkoneksi diposdalops BPBD Provinsi Malut dan BNPB. (selengkapnya lihat grafis)
Kepala Biro Protokoler Kerjasama Komunikasi Publik Setda Malut Muliadi Tutupoho saat dikonfirmasi membernarka surat pemberitahunan kewaspadaan bencana banjir dan tanah Longsor tersebut. Pasalnya, saat ini wilayah indonesia termasuk Malut dilanda hujan. ”Surat perberitahuan itu sebgai tindaklanjut surat dari Mendagri, karena beberapa daerah di indonesia dilanda bencana banjir dan tanah longsor, sehingga surat tersebut sebagai mengantisipasi,” pungkasnya.
Sementara, Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Kelas I Satasiun Babullah Ternate mengeluarkan pemuktahiran rilis waspada potensi hujan ringan, lebat disertai angin kencang dan petir melanda Selatan Halmahera.
Wilayah yang berpotensi ekstrim terjadi di wilayah Pulau Gebe, Petani, Weda, Pulau Widi, Damar, Payahe dan Saketa pukul 03.00 WIT-16.00 WIT. BMKG memprediksi selain 7 daerah tersebut, kondisi cuaca itu akan meluas hingga ke wilayah Bacan, Labuha, Kayoa ,Obi dan sekitarnya.
Prakirawan BMKG Stasiun Babullah Ternate Rustia Galengsing menyampaikan, selain potensi hujan dan angin di Selatan Halmahera, BMKG juga mengeluarkan peringatan dini waspada gelombang tinggi mencapai 2,0 hingga 2,5 meter terjadi di perairan Utara dan Timur Halmahera. “Tinggi gelombang maksimum dapat memcapai dua kali gelombang yang ditaksir,” ucap Rustia.
Sementara, interval waktu rata-rata wilayah Ternate, Senin (13/1), didominasi hujan lokal , cerah hingga berawan dengan suhu udara 21-23 derajat celsius, kecepatan angin 30 Km/jam dan kelembaban 70-95 persen. (tim/red)
POINT EDARAN SIAP SIAGA BENCANA
Pertama: Mengeluarkan dan menetapkan status siaga bencana daerah di masing-masing daerah.
Kedua: Membentuk posko siaga darurat, dan mengaktifkan sistem komando penanganan darurat bencana (posko kabupaten/kota) yang dilengkapi dengan radio komunikasi dan terkoneksi diposdalops BPBD Provinsi Malut dan BNPB.
Ketiga: Mengambil langka-langka penguatan kesiapan pemerintah daerah bersama masyarakat, TNi/Polri, KSOP, Basarnas dan stekholder lainnya BMKG, Balai Wilayah sungai, untuk mendapatkan informasi ancaman dan melakukan penyebarluasan peringatan dini, banjir, tanah longsor, dan informasi cuaca ekstrimsampai pada masyarakat.
Keempat: Menyiapkan sarana dan prasarana serta personel yang diperlukan dalam rangka siaga bencana.
Kelima: Menyampaikan laporan potensi dan kejadian bencanapada gubernur Maluku Utara.
Tinggalkan Balasan