Hasil Diskusi Potensi Longsor Di Ternate Bakal Di Rekomendasikan

Suasana diskusi identifikasi potensi longsor yang berlangsung di kantor BPBD Kota Ternate.(foto:Atala)

TERNATE-PM.com, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ternate Maluku Utara (Malut), Arif Gani mengatakan hasil diskusi antara pihaknya dengan Pengurus Daerah Ikatan Ahli Gioligi Indonesian (IAGI) Malut, Badan Sar Nasional (Basrnas) Malut, Badan Meteorolog, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Malut, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Ternate, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Ternate, TNI dan Polri, Kamis (21/1/2021) yang berlangsung di ruang Pusdalops BPBD Kota Ternate, terkait dengan indentifikasi potensi longsor di Kota Ternate berdasarkan data geologi permukaan, bakal di rekomendasikan ke Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate.

“Kita (BPBD) mengsuport dengan adanya pokok-pokok pikiran akademisi ini sangat baik, sehingga dari hasil diskusi akan di rekomendasikan ke Pemkot Ternate dan akan ditindaklanjuti dalam bentuk regulasi-regulasi yang dapat mendukung tugas dan tanggungjawab pihak yang berwenang dalam menanggulangi bencana,”kata Arif Gani kepada wartawan, Kamis (21/1/2021)

Menurutnya, pihaknya juga saat ini sedang mengodok rencana kontigensi tsunami untuk kota Ternate, sehingga pihaknya terus mengkaji dan menganalisis bersama teman-teman stekholder, bahkan instansi terkait terus dilakukan mulai dari pengumpulan data, pengolahan data dan sampai dengan pengukuhan data diseminarkan. Sehingga sebelum diserahkan ke Pemkot Ternate pihaknya berharap agar betul ini dikaji berdasrkam struktur dan geologi yang ada di Ternate

“Peta potensi bencana tanah longsor di Ternate harus di rubah, karena rencana kontigensi kita terkait gunung api itu juga sudah dua kali mengalami revisi peta tersebut. Karena dinamiki pembangunan di Ternate terus berkembang, sehingga jalur-jalur evakuasi itu juga harus dilihat kembali,”ujarnya

Lanjutnya, terkait dengan titik tanah longsor di Kota Ternate yang sudah dibahas dalam diskusi tersebut, itu dimana terdapat di wilaya Ternate arah barat, karena terdapat kemiringan, namun dengan kondisi saat ini itensitas  hujan yang tinggi itu tak bias dilihat lagi dari daerah ketinggian. Tetapi juga di daerah randah seperti Kelurahan Kampung Pisang dan Kelurahan Salahudin yang juga ikutan longsor, sehingga harus di antisipasi semua

“Yang jelas kami siaga 24 jam untuk membantu selamatkan masyarakat di Kota Ternate dari ancaman bencana yang ada,”jelasnya

Ia menambahkan, untuk warning system bencana pihaknya sudah mempunyai, seperti alaram gunung api yang sudah terpasang di beberapa titik, bahkan untuk gelombang pasang juga sudah dipasang di beberapa Kelurahan seperti di Jambula. Bahkan alaram untuk tanah longsor juga sudah terpasang seperti di Kelurahan Tobona, sehingga jika ada pergerakan tanah dengan sendirinya diberbunyi

“Sama dengan alat kita saat ini jika ada gempa dia langsung memberitahukan dan ini terkoneksi langsung dengan Geofisika,”pungkasnya.(sam/red)

Komentar

Loading...