JAILOLO-PM.com, Pengelolaan anggaran yang semestinya diperuntukan bagi pembayaran honorer tenaga  Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan Bantuan Operasional Penyuluh (BOP) yang  dikelola melalui Dinas Pertanian (Distan) benar-benar amburadul.

Betapa tidak, realiasi anggaran yang menjadi hak tenaga penyuluh itu, diam-diam ternyata sudah dicairkan. Bukanya diberikan kepada yang berhak, realiasi anggaran sebesar 150 juta itu, oleh Distan justru digunakan untuk mendukung kegiatan pameran yang berlangsung di Jakarta.

Hal ini setidaknya terungkap dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi II DPRD bersama puluhann tenaga penyuluh PNS dan non PNS yang berlangsung diruang rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD Halbar, menindaklanjuti adanya pengaduan tenaga penyuluh terkait hak-hak mereka yang belum juga terbayar selama 7 bulan.

Kadis Pertanian (Distan) Halbar, Totari Baladtjai dalam pertemuan tersebut mengaku, anggaran honor serta BOP tenaga penyuluh yang terpakai untuk kegiatan pameran itu senilai Rp.150 juta untuk tahun 2019. Dirinya berdalil, baru mengetahui hal itu saat anggaran tersebut dicairkan. Sementara untuk pembayaran honor dan BOP selama dua bulan tahun anggaran 2018 secara keseluruhan sudah terbayar.

“Soal anggaran yang sudah terpakai habis ini, akan siasati. Misalnya perjalanan dinas ataupun kegiatan bisa dialihkan untuk pembayaran. Mudah-mudahan anggaran tahun 2019 yang terbawa ini, bisa diakomodir oleh DPRD nanti,” sebutnya.

Ketua Komisi II DPRD Nikodemus H.David yang memimpin jalanya pertemuan sempat dibuat emosi. Dia mempertanyakan realiasi anggaran yang menjadi utang ini harus dipastikan bakal di ploting melalui kegiatan mana.

“Jadi ini harus di perjelas, alokasi anggaranya di ambil dari kegiatan mana saja. Kami DPRD yang juga Banggar wajib tahu,” kesal Niko.

Sementara Wakil ketua DPRD Riswan Hi.Kadam yang juga kordinator komisi II  mempertanyakan pernyataan Kadistan, terkait pembayaran honor dan BOP selama dua bulan ditahun 2018 yang belum terbayar.

Riswan bahkan meminta pernyataan Dinas tersebut di konfrontir dengan sejumlah tenaga penyuluhnyang tampak berada di luar tempat pertemuan,yang dimintai untuk masuk memberikan tanggapan. Dimana, hampir sebagian besar tenaga penyuluh mengakui belum menerima honor selama dua bulan ditambah BOP ditahun 2018.

“Jadi ini jelas belum terbayar pak Kadis,secepetanya divarikan solusi agar dibayar secara keseluruhan,” pintanya.

Kordinator Balai Penyuluh Sahu, David Yunga serta Kordinator Balai Penyluh Jailolo, Mahmud Kodja mengaku, untuk pembayaran honor dan BOP ditahun 2018 selama dua bulan yang belum terbayar bulan Juli dan Agustus. Dimana,pembayaran operasional penyuluh biasanya keluar bersamaan dengan honor tenaga penyuluh berstatus PNS.

“Jadi jika dikatakan sudah terbayar semua tahun 2018 sesuai bukti tanda tangan itu benar,tapi yang terjadi pembayaran triwulan,yang dibayar hanya dua bulan,sisa satu bulan tidak terbayar,” ucapnya.

Dalam pertemuan tersebut, juga akhirnya disepakati,pembayaran honor dan BOP tahun 2019 yang belum terbayar, bakal dicairkan  di bulan Maret nanti. Sedangkan sisa pembayaran honor dan BOP selama dua bulan ditahun 2018 yang belum terbayar, nantinya bakal di bahas kembali bersama Dinas Pertanian dan para kordinator setiap kecamatan dan tenaga penyuluh, guna dicairkan solusi. (mg01/red)