TERNATE- PM.com, Dampak hujan berlebihan yang melanda kota ternate beberapa hari ini mengakibatkan petani kangkung kelurahan gambesi ternate selatan gagal panen, hampir semua kangkung mati ditutupi air laut setinggi lutut orang dewasa.
Curah hujan di sertai angin kencang membuat air laut makin penuh dan paksa masuk ke lahan pertanian kangkung milik warga, pasalnya tidak hanya air yang masuk, akan tetapi benda-benda seperti sampah, kayu-kayu, pasir dan bahkan minyak yang terapung di atas air laut juga ikut masuk.
Dampak yang paling besar di rasakan terdapat pada lahan petani yang dekat degan pantai, hampir secara keseluruhan hasil pertaniannya tidak dapat di panen.
Petani kangkung kelurahan gambesi mengeluh dengan keadaan ini, karena tidak adanya swering yang membatasi antara lahan pertanian dan air laut, akhirnya setiap hujan dan angin kencang membuat keadaan seperti ini terus terulang.
Salah satu petani, Masri mengatakan, sebelum musim hujan disertai angin kencang Ia memanen kangkung dalam sebulan 2 kali, sekali panen bisa mendapatkan 400 sampai 500 ikat kangkung, jika 2 kali panen bisa sampai 1000 ikat bahkan lebih, akan tetapi semenjak musim hujan Ia hanya bisa mendapatkan 300 ikat dalam sebulan. (03/12/2020).
Harapnya pemerintah dapat mengatasi masalah ini dengan membangun swering agar bisa menghalangi masuknya air laut ke lahan pertanian mereka. (Mg01/red)
Tinggalkan Balasan