TERNATE-PM.com, Operasi Ketupat yang dilaksanakan Polda Maluku Utara (Malut) pada Ramadhan di 2020, kini sudah memasuki hari ke-13.

Dirlantas Polda Malut Kombes (Pol) Abrianto Pardede, kepada Poskomalut.com, Rabu (6/5/2020) di ruang kerjanya mengatakan, Operasi Ketupat 2020 ini pada 10 hari pertama sudah dilakukan sejumlah kegiatan mulai dari pembinaan perfentif terkait prosedur standar covid-19, fiar/sosialisasi terkait harga-harga sembako, upaya-upaya tidak berkumpul, memantau aktifitas kegiatan pelabuhan untuk bisa menghimbau warga tak mudik.

“Jadi kami (Kamsartibsatlantas) itu disetiap pagi dalam Operasi Ketupat tahun ini melakukan pengaturan sejumlah titik ruang publik Kota Ternate, misalnya di pasar heginis, tempat-tempat penjualan takjil agar tetap memberlakukan pematuhan standar covid-19,”katanya.

Menurutnya, sedangkan Satgas-Gakum sampai saat ini pihaknya belum menemukan adanya tindakan tindak piadana yang berhubungan dengan kondisi covid-19. Hanya melakukan penyelidikan penyidikan untuk berkas kasus-kasus yang lama. Sedangkan untuk bidang oprasional pihaknya sudah membagikan tiga kegiatan antara lain menjaga 1×24 jam di pos pam pelabuhan Bastiong, yang selama ini berjalan lancar-lancar saja.

“Untuk aktifitas penumpang mudik luar provinsi Malut itu tidak ada di pelabuhan, hanya diberlakukan antara Kabupaten di Malut ini dan ini diberlakukan sesusai perintah presiden dan dibawa protap covid-19,”ujarnya.

Lanjutnya, untuk lintas jalan Halmahera pihaknya juga berlakukan buka tutup antara akses dati Kabupaten Halbar, Kabupaten Halut dan dari Kabupaten Haltim. Namun semua daerah tak diberlakukan semua itu atas permintaan kebijakan Bupatinya. “Jadi kami berlakukan cek poin di seputaran Desa Dodinga antara jalur Halut-Halbar, jika ada kendaraan masuk maka di perintahkan balik dan tak di ijinkan sesuai perintah daerahnya masing-masing,”jelasnya. (sam/red)