LABUHA-PM.com, Kepala Desa Tuwokona, Kecataman Bacan Selatan, Halmahera Selatan (Halsel) Nursanti Awal membantah tudingan penganiayaan terhadap salah satu oknum wartawan.

Nusranti yang sebelumnya oleh oknum wartawan Rifaldi Ishak dituding sebagai pemicu penganiayaan, saat ditemui poskomalut.com, Selasa (2/3/2021) di halaman kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Halsel, membeberkan kronologi kejadian tersebut.

Diceritakanya, pemicu perkelahian berawal ketika Rifaldi Ishak menelepon untuk bertemu. Kemudian, melalui sambungan telepon itu Rifaldi diminta datang ke tempat wisata pantai Posi-Posi. Pasalanya, saat itu Nursanti sedang sibuk mengurusi warganya di pantai tersebut. Namun, karena mengaku sebagai wartawan, Nursanti harus menemui Rifaldi usai kegiatan bersama warga.

“Saat bertemu, Rifaldi Ishak menyodorkan sebuah proposal permintaan bantuan dana untuk kegiatan medianya,” kata Nursanti, Selasa (2/3/2021).

Lantas, Nursanti langsung merespon dengan mengaku, dalam kurun waktu empat bulan terakhir belum menerima gaji.

“Saya, belum terima gaji. Inn shaa Allah kalau sudah punya rezeki saya kabarin. Kalau saya lupa nanti telepon saja untuk ingatkan kembali,” kisahnya.

Usai pembicaraan proposal, Rifaldi Ishak yang kedatangannya tidak dalam bentuk konfirmasi berita atau tugas peliputan malah menanyakan hal prifasi terkait hubungan asmara Nursanti dengan RS.

Kades Tuwokon itu terpaksa menceritakan hubungan asmara antara dirinya dengan RS yang diketahui masih family dengan Rifaldi.

Nursanti mengatakan dirinya tidak lagi menjalin hubungan asmara dengan RS. Mendengar hal itu Rifaldi kemudian mengatakan “Kalau RS itu sudah menikah, dan sering mabuk”.

RS yang mendengar ungkapan itu naik pitam dan mencari Rifaldi. Dan, sekira pukul 07:30 WIT, perkelahian keduanya terjadi tepatnya dekat Bank BNI Labuha.

Saat terjadi perkelahian antara keduanya, Nursanti yang bermaksud melerai, malah terkena sikut di bagian bibir mengakibatkan luka lecet.

“Akibat cegah, saya malah kena sikutan dari RS,” akunya.

Narsanti sangat menyesalkan apa yang diberitakan beberapa media online yang sangat menyudutkan dirinya serta merugikan keluarga bahkan profesinya sebagai kepala desa.

“Ini soal pribadi, kenapa harus tulis berita dan gunakan jabatan saya sebagai kepala desa,” tanya Nursanti dengan kesal.

Atas pemberitaan itu, Nursanti bakal menempuh jalur hukum kerena menganggap sudah mencederai nama baiknya beserta keluarga. Apalagi terkait pemberitaan itu dirinya baru mengetahui dari pihak keluarga. (Bar/red)