TERNATEPM.com, Kantor Kesyabandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) kelas II Ternate Maluku Utara (Malut), meminta peran Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate dan Pemerintah Kota (Pemkot) Tidore Kepulauan (Tikep), terkait dengan perencanaan pelarangan penumpang untuk naik ke motor kayu saat melakukan penyebrangan rute Bastiong-Rum dan Rum-Bastiong

“Terkait rencana penertiban pelarangan penumpang yang menyebrang dari Ternate ke Tidore di pelabuhan Bastiong memakai motor kayu, kami meminta agar Pemkot Ternate dan Tidore harus berperan untuk sama-sama kita jalankan,”kata Humas KSOP Kelas II Ternate, Hasby Juba kepada wartawan, Kamis (4/2/2021)

Menurutnya, jika perencanaan ini jangan hanya diserahkan ke pihaknya saja, karena akan terlihat sangat kerepotan. Karena perencaan ini harus dilakukam pembahasan secara bersama

“Kemarin di undang dalam pertemuan bersama KUD Sadar yang menaungi semua motoris di Tidore membahas angkutan motor kayu itu, tetapi Pemkot Ternate khususnya Dishub Kota Ternate tak hadir dan yang hadir hanya Dishub Tikep,”ujarnya

Lanjutnya, dalam kesepakatan bersama yang lahir dalam rapat dengan semua pihak stekholder dengan para KUD Sadar, itu penumpang tak lagi naik ke motor kayu dan hanya kendaraannya saja

“Jika ada penolakan dari motoris atas kesepakatan ini, kami kembalikan ke KUD Sadar. Karena ini belum diterapkan saat ini masih di kasi waktu satu Minggu kedepan dan hasilnya bagimana itu kita dengar dari penjelasan dari KUD Sadar, jika tak masalah maka Minggu depan sudah jalan, tapi jika belum maka akan dilakukan pertemuan yang lebih besar lagi,”jelasnya(Tal/red)