TIDORE-PM.com, Teriakan beberapa jurkam partai pengusung diluar petahana yang notabenya anggota DPRD kota Tidore, tentang kegagalan pemerintah dalam pelaksanaan investasi pengembangan padi gogo dan kelapa genja. Namun, sesungguhnya mereka bagian dari pengambilan sikap politik ikut menolak kebijakan pemerintah  yang dipimpin Capt Ali Ibrahim-Muhammad Sinen (AMAN).

Mantan anggota DPRD kota Tidore Ardiansyah Fauji mengatakan, isu padi gogo dan kelapa genja itu bukan kesalahan pemerintahan Capt Ali Ibrahim-Muhammad Sinen.

“Ada yang bilang saat kampanye kalau padi gogo dan kelapa genja itu kegagalan Pemerintahan AMAN itu keliru, justru itu kegagalan yang dibuat DPRD sendiri. Jadi jangan tunggangi dalam kepentingan politik untuk melemahkan pasangan Petahana,’’ kata Ardiansyah disela-sela aktifitas kampanye AMAN di daratan Oba.

Menurut Ardiansyah, selaku politisi yang saat itu paling terdepan menolak investasi padi gogo dan kelapa genja, dirinya sadar benar atas upaya dan niat tulus seorang kepala daerah Ali Ibrahim dalam memajukan perekonomian daerah.

“Padi gogo dan kelapa genja itu bukan program kegiatan yang disetujui DPRD melalui RPJMD yang bersandar pada visi-misi, sehingga keliru bila ada yang menganggap pemerintahan Ali Ibrahim dan Muhammad Sinen gagal dengan indikator kelapa genjah,’’ cetusnya.

Pria yang kini menjadi juru bicara pasangan AMAN menyebutkan, dalam peraturan pengelolaan aset daerah, program kerjasama yang dilakukan oleh pemerintah daerah dengan pihak ketiga maka harus mendapat persetujuan dari DPRD. Ketika dalam pembahasan saat itu ada  17 orang anggota dari 25 orang anggota DPRD Kota Tidore Kepulauan periode 2014-2020 tidak menyetujui pelaksanaan program tersebut.

“Artinya jika dianggap gagal maka kegagalan itu terjadi pada proses pembahasan di DPRD dan mereka yang teriak gagal bagian dari skenario menggagalkan kebijakan pemerintah ,’’ sebut Ardiansyah. (mdm/red)