BOBONG-PM.com, Calon Bupati Kabupaten Pulau Taliabu, H. Muhaimin Syarif mulai merancang akan melakukan pemakaran dua Kecmatan jika terpilih sebagai Bupati Pulau Taliabu periode 2020-2025, yakni, Kecamatan Kepulauan Taliabu dan Kecamatan Pedalaman Taliabu.
Kata calon Bupati termudah di wilayah Timur Indonesia itu, pememarakan Kecamatan dilakukan untuk memperpendek rentan kendali masyarakat pedalaman dengan pemerintah Kecamatan, selain itu mempercepat proses pembangunan dengan cara mendatangkan anggaran dari kementrian desa.
“Ginang Kanao (KM 8), itu sudah layak menjadi desa kenapa dong belum kasi jadi desa, nanti setiap pemilu baru dong datang janji, bahkan Om Yosep itu sudah dipanggil bapak kepala. Nanti sudah dekat pemilu baru bilang KM 8 jadi (Ginang Kanou) jadi desa, tapi setelah pemilih selesai tidak ada, karena dorang hanya gunakan kamorang punya suara untuk menangkan orang”sebutnya.
Muhaimin mengaku, sudah menyampaikan hal tersebut pada keluarga KM 8 dan 20 kalau ketika pihaknya terpili, makan dirinya langsung meminta kepala DPRD untuk membahas pemekaran Kecamatan pegununungan.
“Saya sudah kasetau keluarga di KM 8 kalau saya jadi, hari itu juga, saya langsung panggil DPRD membahas, tidak ada alasan, KM 8 dan KM 20 harus jadi Desa,” bebernya.
Muhaimun optimis bisa melakukan pembangunan dan pembinaan suku Taliabu yang berada di pedalaman sebab, pada kementrian desa terdapat program pembinaan suku pedalaman yang harus di jemput oleh seorang kepala daerah. “Kenapa saya harus lakukan itu, karena dalam Kementrian Desa itu, ada program yang harus seorang Bupati tahu itu, Bupati harus tahu bagaimana negeri itu bisa cepat maju, nama programnya adalah pembinaan masyarakat suku terasing,” jelas Muhaimin.
Lebih lanjut Muhaimin bilang, pembinaan suku pedalaman tidak bisa menggunakan APBD karena ABPD Taliabu terlalu kecil sehingga harus mrlobi anggaran kementrian yang sesuai dengan progragram pengembangan suju terasing dan program itu disediakan pada kementrian desa.
“Nah bagaimana cara pembinaannya itu, tidak boleh menggunakan APBD karena APBD kita terlalu kecil, makanya harus ada yang namanya Kecamatan Pegunungan Taliabu, harus ada Kecamatan di gunung ini, harus ada Kantor Camat di Gunung ini, yang mana kita hubungkan Sumbong dengan Nggaki, Ginang Kanao, KM 8, Km 20, Fayau Nana, Pelimpadodong, dan Kataga kase jadi satu Kecamatan itu caranya. Uangnya di Kementrian miliaran rupiah itu kalau Bupati pandai,” tanadasnya. (cal/red)
Tinggalkan Balasan