TERANATE-pm.com, Musyawarah Daerah (Musda) bersama tiga asosiasi profesi dan sertifikasi di Maluku Utara, yakni Persatuan Konsultan Indonesia (Perkindo), Persatuan Tenaga Ahli Konsultan Indonesia (Pertahkindo), dan Gabungan Perusahaan Kontraktor Nasional (Gabpeknas) resmi digelar di Hotel Jati Ternate, Rabu (13/11/2024) dengan tema, “Optimialisasi Peran Badan Usaha dan Tenaga Konstruksi Lokal dalam Pembangunan Maluku Utara”.

Musda ke-IV untuk Perkindo Maluku Utara, kemudian Musda ke-II untuk Pertahkindo Maluku Utara, dan Musda ke-I untuk Gabpeknas Maluku Utara ini, dibuka dengan resmi oleh Pj Gubernur Maluku Utara, Samsuddin A. Kadir yang diwakili Staf Ahli Bidang Politik, Hukum dan Pemerintahan, Setda Provinsi Maluku Utara, Dra. Hairia.

Dihadiri oleh Ketua Umum DPP Perkindo, Ir. Nunus Nugroho, Ketua Umum DPP Pertahkindo, Ir. Aries Wimaruta, Ketua Umum DPP Gabpeknas, TB. Pangaribuan yang diwakili Sekjen Gabpeknas, Mulyadi Guntur, Ketua DPD Perkindo, Pertahkindo dan Gabpeknas Maluku Utara, Akademisi Fakultas Teknik Universitas Khairun, perwakilan BWS Maluku Utara dan para pelaku usaha jasa konstruksi maupun non konstruksi di Maluku Utara.

Dalam sambutan Pj Gubernur Maluku Utara menyampaikan, pemerintah telah memetakan visi pembangunan nasional di dalam RPJPN 2005-2025 yaitu, terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong yang telah dijabarkan dalam tiga dimensi strategi pembangunan nasional yakni, pembangunan manusia dan masyarakat, sektor unggulan serta pemerataan dan kewilayahan yang didukung oleh kondisi aspek politk, hukum, pertahanan dan keamanan.

Dikatakan, pembangunan daerah harus selaras dengan visi Indonesia Emas 2045 yaitu, penerapan prinsip pembangunan berkelanjutan secara seimbang dan sinergis dalam memenuhi kebutuhan generasi mass depan, dengan mempertimbangkan arah pembangunan yang adaptif terhadap perubahan iklim serta pengurangan resiko bencana.

“Dalam implementasinya diperlukan tiga pilar yaitu, sosial, ekonomi dan lingkungan yang diperkuat dengan dimensi kelembagaan,” kata Hairia membacakan sambutan Pj Gubernur Maluku Utara.

Menurutnya, pelaksanaan pembangunan berkelanjutan harus memperhatikan beberpa indikator antara lain, ekonomi makro, tingkat partisipasi masyarakat sebagai objek pembangunan yang berdampak terhadap masyarakat dan ekosistem lingkungan.

Selain itu, terdapat dua peluang yang bisa dimanfaatkan dalam pengembangan green economy di maluku utara yakni, transisi aktivitas existing economy melalui penerapan Energi Baru Terbarukan (EBT) dan memunculkan pusat pertumbuhan ekomoni baru melalui pengembangan sektor dan aktivitas yang inovatif termasuk industri berbasis SDA hayati berkelanjutan.

Diakhir sambutan, Pj Gubernur Maluku Utara mengucapkan terima kasih serta apresiasi kepada seluruh peserta kegiatan yang telah bersinergi dalam mewujudkan sinergitad visi kebijakan pembangunan nasional dengan pembangunan Maluku Utara.

“Saya berharap kegiatan ini menjadi katalisator untuk dapat bergerak secara konsisten dengan prinsip pembangunan berkelanjutan, yaitu menciptakan masyarakat yang sejahtera, inklusif dan ramah lingkungan di Maluku Utara,” ujar Hairia meneruskan amanat Pj Gubernur Maluku Utara membuka dengan resmi kegiatan Musda tersebut.

Sekedar informasi, sedianya kegiatan ini dirangkaikan dengan seminar penyampaian visi-misi empat calon Gubernur Maluku Utara tentang arah pembangunan konstruksi di Maluku Utara. Namun berdasarkan hasil konfirmasi panitia bahwa, keempat calon Gubernur Maluku Utara saat ini masih memiliki agenda yang padat sehingga tidak bisa hadir dalam kegiatan