Pemkot Alokasi Anggaran Rp 422 Juta Wujud Dukung Babullah Pahlawan Nasional

Dr. Saiful Ruray

TERNATE-PM.com, Sebagai bentuk dukungan Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate, guna menjadikan Sultan Baabullah sebagai pahlawan nasional, maka Pemkot Ternate mengalokasikan anggaran senilai Rp. 422 juta dari dari APBD kota Ternate tahun 2020.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Ternate, Burhanudin Abdul Kadir
mengatakan, anggaran awal untuk pengusulan Sultan Babullah menjadi sultan
sebesar Rp 170 juta, lalu ditambahkan penyusunan penjelitan Rp 30 juta, serta anggaran
perjalan ke Portugis dan Inggiris senilai Rp 147 juta, sehingga totalnya Rp 422
juta.

"Jadi total anggaran senilai Rp. 422.600.000 sudah termasuk semua, mulai dari penyusunan naskah akademik, perjalanan ke Portugal dan Inggris, kemudian biaya akomudasi lainnya, termaauk pengeditan dan lain-lainnya itu," jelasnya, Selasa (20/01/2020).

Pengambilan dokumen fisik di Portugal dan Inggris,
lanjutnya, menjadi salah satu persyaratan untuk memenuhi pengusulan Babullah
menjadi pahlawan nasional. Dokumen yang dimaksud ini bermacam-macam, misalnya
surat Babullah ke Raja Inggris dan Portugal. Perjuangan Sultan Baabullah
tercatat di Inggris dan Portugal itu menjadi dokumen dasar bagi mereka, bahwa Sultan
Babullah telah berjuang untuk mengusir portugis dari Ternate.

Sementara itu, ketua tim pengusulan Babullah menjadi 
pahlawan nasional, Dr. Saiful Ruray kepada awak media menjelaskan, saat ini tim
sedang fokus untuk rencana pengambilan dokumen/arsip, berupa surat-surat sultan
Baabullah yang ada di Portugal dan Inggris.

Dirinya menyebutkan, data-data yang tersimpan pada lembaga
arsip di Lisabone, yakni Arsifo Detoro De Tombo. Dimana didalamnya ada banyak
sekali dokumen lama tentang Ternate, Bacan, Jailolo, Tidore dan Maluku utara
seluruhnya. Selain itu, ada juga domumen di British Orientaly Museum yang ada
di London dan dokumen Museum Bahari di replika kapal Golden Him yang pernah
masuk di Ternate.

"Jadi di tahun 1579 ada dokumen-dokumen surat dari
Sultan Baabullah ke Ratu Elisabeth 1,  hingga saat ini masih tersimpan
disana," jelasnya.

Dirinya menuturkan, di Lisabone bukan hanya ada surat
tuntutan Baabullah terhadap Raja Portugal atas wafatnya Sultan Khairun, tapi
juga ada surat bahasa melayu tertua di dunia yang ditulis oleh Sultan Abbu
Hayat.

"Ada dua surat, Sultan Ternate menulis surat yang
diakui sebagai surat bahasa arab melayu  tertua di dunia," tuturnya.

Dia juga mengatakan, banyak sekali  arsip tentang
Ternate yang ada di Eropa, hanya saja kita sebagai Masyarakat Maluku Utara, khususnya
Kota Ternate belum fokus dan acuh dengan sejarah. Lebih lanjut, Saiful
mengatakan, pengambilan dokumen semuanya duplikat, dimana tim harus meminta
ijin terlebih dahulu kepada pemerintah di Portugal dan Inggris, melalui
kedutaan besar Indonesia di Lisabone, London.

Untuk rencana keberangkatan tim, dirinya belum bisa memastikan. Sebab, masih dalam tahap penyusunan dan  menunggu kesiapan pemerintah daerah. (cha/red)

Komentar

Loading...