Peran Jubir Gustu Ternate Terus Menuai Sorotan

Presidium Madopolo Karamat M. Roni Saleh

TERNATE-PM.com, Simpang siur informasi yang disampaikan oleh Juru Bicara (Jubir) tim Gugus Tugas (Gustu) Kota Ternate Anas Konoras terkait situasi covid-19/coronavairus di Kota Ternate, terus menuai sorotan publik, usai kemarin Ketua DPRD Kota Ternate Muhajirin Bailussy meminta Walikota Ternate untuk mengantikan posisi Anas Koronas dari Jubir Gustu Kota Ternate.

Pasalnya, tim Gustu menetapkan pembatasan sosial berskala kecil, dimana 8 kelurahan yang ditetapkan zona merah kemudian berubah sehari setelah itu, menunjukan tim Gustu kota ini asal bicara dengan data, yang belum cermat bahkan mengindikasikan perbedaan pendapat dalam tim Gustu yang seharusnya diputuskan berdasarkan basis data yang jelas. Sehingga mengeluarkan statemen ke publik itu tidak menjadi gaduh di publik.

"Karena zona merah itu harus memiliki parameter yang jelas mempunyai kriteria soal virus ini disurati kelurahan, misalkan apakah kelurahan dufa-dufa dan 7 kelurahan lainnya semua penduduk sudah terinfeksi, atau paling tudak ada data beberapa banyak yang sudah positif itu dulu yang di cek betul dan koordinasi dengan pihak kelurahan dan tokoh tokoh yang ada di kelurahan,"tegas Presidium Madopolo Karamat M. Roni Saleh, kepada Poskomalut.com, Minggu (3/5/2020) malam ini.

Menurutnya, sehingga itu informasi yang disampaikan tidak membuat masyarkat bertanya tanya bahkan ada yang panik, disamping di 8 kelurahan itu sudah sejauh mana bantuan sosial yang diberikan atau pemerintah sudah siap atau belum memenuhi ke kebutuhan masyarakat 8 kelurahan jika istilah baru lagi yaitu PSBK itu terjadi.

"Maka hal seperti ini perlu dicermati dengan baik oleh tim gugus kota agar Jubir menyampaikan informasi ke publik itu valid dan tidak berubah ubah supaya terlihat profesional kerja Jubir tim gugus kota,"pungkasnya. (sam/red)

Komentar

Loading...