LABUHA-PM.com, Fenomena perubahan air laut menjadi coklat secara tiba-tiba di Kecamatan Pulau Makian, Kabupaten Halmahera Selatan, sontak membuat warga setempat takut. Sebab perubahan warna air laut ini, disertai dengan matinya puluhan ekor ikan yang terdampar di pesisir pantai.
Menyikapi fenomena tersebut, Mujiburrahman, SH., MM Kepala Bagian Protokoler dan Komunikasi Pimpinan menyampaikan, Bupati Halmahera Selatan H. Bahrain Kasuba telah menginstruksikan kepada dinas terkait yakni Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (DPKPLH) agar turun langsung ke lokasi untuk mencari tau penyebab terjadinya perubahan warna air laut tersebut.
“Bupati telah memerintahkan kepada BPBD dan Dinas Perkim untuk mengambil langkah tanggap dengan segera turun ke lokasi terjadinya fenomena tepatnya di pulau Makian,” ungkap Mujiburrahman.
Tim BPBD Halsel dan Perkim akan berangkat pada Selasa (25/2/2020) malam menuju Ternate untuk kemudian menyeberang ke Pulau Makian.
Sementara itu, Kepala BPBD Halsel, Daud Djubaedi saat diwawancarai menyampaikan tim BPBD akan turun menyusuri Desa Ploili dan Mantentengen Kecamatan Pulau Makian untuk melihat aspek potensi bencana dari fenomena tersebut. Melihat kekhawatiran warga yang mengaitkannya dengan gunung berapi Kie Besi Makian yang statusnya masih aktif.
“Dalam hal ini, kami juga telah melakukan koordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kota Ternate terkait hubungan fenomena tersebut dengan aktifitas gunung berapi,” jelas Kepala BPBD. (echa/red)
Tinggalkan Balasan