TERNATE-PM.com, Sejumlah petugas juru Tagih retribusi dilokasi pariwisata di Kota Ternate ditiga Kelurahan diantaranya Destinasi wisata Pantai Sulamadaha, Batu Angus dan lokasi wisata Danau Tolire, Selasa (23/2/2021) sekitar pukul 12:00 WIT mendatangi kantor Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Ternate yang berada di Kelurahan Tanah Masjid Kecamatan Kota Ternate, guna mempertanyakan upah atau honorer mereka dibulan Desember 2020 kemarin yang hingga saat ini tak kunjung dibayar.
Junaidi Abas kelompok pengelola lokasi pariwisata Danau Tolire serta Bilianto Aljikra mewakili kelompok pengelola pariwisata Batu Angus yang ditemui wartawan dihalaman kantor pariwisata mengaku, honor bulan Desember yang belum terbayar itu sebesar Rp 850 ribu untuk petugas rertibusi yang berjumlah 11 orang, di tiga lokasi pariwisata,diantaranya lokasi pantai Sulamadaha, Danau Tolire dan lokasi wisata batu Angus. Secara keseluruhan, honor yang belum terbayar mencapai 11 juta lebih.Sementara dilain pihak, mereka merupakan garda terdepan penghasil Pendapatan Asli Daerah(PAD) disektor pariwisata.
“Pendapatan lokasi wisata dalam seminggu bisa mencapai Rp 700 ribu lebih dan hampir setiap Minggu tugas penarikan jasa retribusi kami laksanakan. Sementara hak-hak kami hingga saat ini tak kunjung dibayar”ucapnya.
Honor yang baru terbayar,hanya untuk dibulan Januari saja.Sementara untuk bulan Desember belum diterima.Sedangkan informasi yang diterima oleh Meraka honor untuk bulan Desember tidak lagi diberikan.
Mereka mengaku,berdasarkan informasi yang diterima,oleh Dinas pariwisata sudah mengajukan permintaan pencairan anggaran guna membayar hak-hak mereka dibagian keuangan.Sementara dilain pihak,permintaan pencairan dana tersebut sudah disampaikan sejak bulan Desember kemarin.
“Harapan kami hak-hak kami juga secepatnya dibayar,karena informasi yang kami terima bulan Desember tidak lagi diberikan,”ungkapnya
Kadis Pariwisata Rizal Marsaoly yang dikonfermasi via hendpon mengaku, terkait pembayaran upah honor petugas pemungut atau juru tagih di tiga lokasi destinasi itu, sudajlh diajukan ke bagian keuangan untuk melakukan pencairan anggaran dimana, dari total petugas sebanyak 12 orang tadi sebesar Rp 11 juta. Hanya saja, usulan pencairan anggaran sejak Desember 2020 kemarin itu, hingga saat ini tak kunjung ada kejelasan kapan dilakukan pencairan.
“Soal kenapa sampai saat ini belum dibayar, nantia bisa tanyakan langsung ke kepala BPKAD, kenapa sampai saat ini anggaran yang kami usulkan belum dicairkan. Dan ini bukan hanya kami saja,tapi seluruh OPD juga mengalami hal yang sama soal realiasi anggaran yang tak kunjung dicairkan,”pungkasnya.(Tal/red)
Tinggalkan Balasan