Puluhan Lapak Pakaian di Taliabu Rusak Dihantam Ombak
BOBONG-PM.com, Puluhan lapak pakaian yang berada di pasar dusun Tanjung Sari, Desa Wayo, Kecamatan Taliabu Barat, Kabupaten Pulau Taliabu dihantam ombak hingga rusak parah.
Amatan Posko Malut Minggu (21/2/2021) siang, rata-rata lapak yang rusak ada pada bagian belakang yang berhadapan langsung dengan air laut, sehingga hantaman ombak langsung mengenai lapak tersebut. Selain puluhan lapak yang rusak, ombak juga menghantam hingga air laut mengalir di badan jalan tepatnya depan Kantor BPBD Pulau Taliabu.
Bendahara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Pulau Taliabu, Bakri Pembili, saat disambangi awak media siang kemarin di lapaknya di dusun tanjung sari, Desa Wayo, Kecamatan Taliabu Barat mengatakan, lapak yang rusak parah sekali kurang lebih berjumlah 30 lapak.
Bakri juga menjelaskan, pemilik lapak yang saat ini rusak karena dihantam ombak yakni pemilih lapak pasar lama yang direlokasikan ke dusun tanjung sari Desa Wayo.
"Yang pertama kita ini yang pindahan dari pasar lama yang dibiking perumahan DPRD itu, dipindahkan kesini sebanyak 29 masyarakat penghuni pasar. Tambah dengan sebelah masyarakat yang pembuatan lokal pribadi, jadi 30," tutur bendahara PKB Pulau Taliabu yang juga salah satu korban tersebut.
Dia bilang, persoalan ini bukan merupakan kesalahan pemerintah Pulau Taliabu, karena ombak merupakan persoalan alami yang hampir setiap tahun terjadi. Hanya saja di tahun ini agak kencang dari tahun-tahun sebelumnya.
"Jadi persoalan ombak ini bukan kesalahan pemerintah, tetapi memang alam dan setiap tahun. Baru tahun ini memang sedikit kencang sehingga merusak bangunan-bangunan yang ada," ujar pendukung paslon bupati terpilih itu.
Namun, pihaknya juga menyesalkan karena hingga kini belum mengetahui tempat dan waktu penjual di pasar akan direlokasi.
"Nah yang saya sesal dan saya komentar kan setiap tahun ada, belum ada kepastian kapan dipindahkan dan dimana tempatnya karena disini sifatnya sementara juga yang disayangkan sampai detik ini belum ada kepastian kapan dipindakan dan dimana begitu," kesalnya.
Untuk itu, dia berharap agar pemerintah daerah dan DPRD Pulau Taliabu harmonis dalam melihat kepentingan masyarakat Pulau Taliabu.
"Jadi saya harap kepada pemerintah daerah agar dia harus harmonisasi dengan DPRD untuk melihat masyarakat, karena semua adalah jabatan politik yang memerlukan suara rakyat yang lalu kemudian pemilihan datang, berbondong-bondong merayu masyarakat. Setelah pemilihan selesai berbondong-bondong juga melupakan masyarkat," akunya. (cal/red)
Komentar