TALIABU-PM.com, HS alias Ono (35) pria asal Desa Kawadang, Kecamatan Taliabu Timur Selatan (Taltimsel), Kabupaten Pulau Taliabu (Pultab), nekat menghabisi nyawa Ambo (28), warga asal desa Pencado, Kecamatan Taliabu Selatan (Talsel), karena kecawa. Peristiwa pembunuhan sadis itu bertempat di Desa Kawadang, Kecamatan Taliabu Timur Selatan, Selasa (18/3/2020) sekira pukul 21.00 WIT.

Dari informasi yang dihimpun  di tempat kejadian perkara (TKP) menyebutkan, Ono menghabisi nyawa Ambo menggunakan sebilah pisau hingga korban meninggal dunia. “Yang kami dengar, katanya pelaku dendam karena korban diduga menjalin hubungan gelap dengan sang istri pelaku. Padahal, pelaku dan korban masih memiliki hubungan keluarga,” ungkap beberapa warga Kawadang kepada media ini yang enggan namanya disebutkan.

Kronologis peristiwa pembunuhan terjadi, Selasa (18/3/2020) malam tepatnya pada pukul 21.00 WIT. Saat itu pelaku keluar dari rumah ke tempat tinggal korban yang berlamat di Desa Kawadang, Kecamatan Taliabu Timur Selatan dengan membawa sebilah pisau. 

Disaat pelaku tiba di rumah korban, pelaku masuk di rumah korban melewati pintu belakang yang saat itu belum terkunci. Selanjutnya, pelaku yang sedang melihat korban duduk di ruang tamu, tanpa basa-basi, pelaku langsung menusuk korban di bagian dada kiri. Korban yang masih berusaha memberi perlawanan, pelaku kembali menusuk bagian rusuk korban sebanyak 5 kali dan korban langsung tak berdaya dan jatuh dari kursi. 

Usai menjalankan aksinya, secara diam-diam pelaku pergi meniggalkan korban lalu menyerahkan diri ke Polsek Taliabu Timur Selatan. Sementara itu posisi korban yang ditinggal dalam keadaan terkapar bersimbah darah dengan pisau masih menancap di rusuk korban.

Kapolsek Taliabu Timur Selatan, Iptu. Walid Buamona saat dikonfirmasi mengaku, belum bisa memberikan keterangn terhadap peristiwa pembunuhan tersebut karena belum melakukan pemeriksaan secara keseluruhan. Tapi motifnya adalah kecewa karena korban diduga menjalin hubungan gelap dengan istrinya. “Motifnya adalah sakit hati karena korban menjalin hubungan dengan dia pe istri jadi dia sakit hati,” katanya.

Dijelaskan, insiden pembunuhan itu, pelaku menggunakan sabilah pisau, kemudian luka yang berada di tubuh korban itu kurang lebih tujuh luka tapi lupa yang lebih parah yakni di bagian dada dan dibagian rusuk kiri yang pisaunya tertancap dan tidak bisa dicabut.

“Terkait dengan luka yang paling parah yang membuat korban meninggal dunia itu kami belum bisa pastikan karena menunggu keterangan dari medis dan korban meninggal dunia itu dengan posisi pisau masih tertancap dirusuk kiri korban,” jelasnya. (cal/red)