WEDA-PM.com, Hanya dipicu rasa tidak senang lantaran setiap sarapan pagi hanya disedukan nasi garam dan kopi. Seorang mandor (pengawas) salah satu proyek di Weda Kabupateng Halmahera Tengah, babak belur dihajar seorang Ayah dan tiga putranya, yang tak lain adalah karyawan pada proyek tersebut.
Kejadian itu terjadi Selasa (24/12/2019) sekitar pukul 20.00 wit di salah satu proyek yang berlokasi di Weda, Kecamatan Weda. Korban diketahui bernama Adi (36). Sementara pelaku adalah Ade Mansur (59), Wandi (20), Uti (23), dan Adi (25). Keempat pelaku berasalan dari Makean Halmahera Selatan (Halsel).
Di ruang SPKT Polres Halteng, Ade mencerikan kronologi dia bersama ketiga putranya menghajar korban. Menurut pria 59 Tahun itu, mereka nekat menghajar korban lantaran lapar. Bagaimana tidak, setiap pulang kerja tidak ada makanan di kem. Sudah begitu, mandor mereka (korban) setiap keluar malam barulah kembali ke kem. Sesampainya di kem kata Ade, mandor masih saja menanyakan bagaimana? dari situ pelaku langsung menghajar korban. “Karena lapar makanya kami pukul dia (korban). Soalnya pulang kerja tidak ada makanan di kem,”kata Ade dihadapan SPKT.
Bukan itu saja, mereka juga mengaku selama bekerja di proyek itu setiap hari hanya diberikan makan nasi ikan teri dan kangkung, bahkan terkadang Nasi Garam dan Kopi jadi menu mereka di kala sarapan Pagi. “Torang so bosan setiap hari makan Kangkung dan Ikan Teri. So bagitu setiap sarapan pagi cuma makan nasi garam dan minum Kopi. Ini so dua puluh hari torang makan bagini,”ujarnya dihadapan pihak kepolisian.
Sementara Ady, selaku pengawas lapangan yang juga korban mengaku dia bukanlah tukang masak, melainkan hanya penyambung lidah diantara keempat karyawan dengan Bos pemilik Proyek. “Saya hanya penyambung lidah dari mereka ke Bos. Soal makanan itu bukan tanggung jawab saya. Tapi kalau mau panjar saya bisa sediakan. Saya hanya menyediakan anggaranya sesuai volume kerja mereka,”jelasnya.
Menurut korban yang merupakan warga Jawa itu, tujuan dia menanyakan bagaimana itu baik hanya saja langsung disambut dengan pukulan. “Saya cuma tanya ‘gimana’. Baru tanya begitu, tangannya langsung pukul saya,”ujarnya. Atas kejadian tersebut keempat pria itu harus gigir jari karena diberhentikan dari kerja. Meski begitu, korban saat itu juga langsung mencabut laporan polisinya.
Sementara Ka Jaga SPKT Polres Halteng, BRIGPOL Haerun Salauwe, membenarkan adanya aduan dari Ady selaku korban. Hanya saja permasalahan ini sudah di selesaikan secara kekeluargaan. “Betul ada laporan kasus dugaan pengeroyokan yang dilakukan oleh Empat orang Warga Makean kepada pengawas mereka. Masalah ini terjadi karena tidak ada makanan (Lapar-red). Tapi sudah kami mediasi secara kekeluargaan,”ucapnya.(msj/red)
Tinggalkan Balasan