SPDK Tuntut Rektor Unkhair Cabut SK DO 4 Mahasiswa

Aksi demonstrasi menuju gedung rektorat unkhair

TERNATE-PM.com, Solidaritas
Pejuang Demokrasi Kampus (SPDK) Kota Ternate melakukan aksi di depan gedung Rektorat
Unkhair, terkait dengan SK Drop Out (DO) 4 mahasiswa unkhair, serta surat
edaran rector yang melarang mahasiswa melakukan aksi mimbar bebas di area
kampus.

Dalam
aksi tersebut ada sedikit ketegangan antara demonstran dan pihak keamanan
kampus, namun bisa diredakan.

Kepada
poskomalut.com, Senin (30/12/2019) Meilani selaku kordinator aksi, mengatakan,
4 mahasiswa yang di D.O oleh pihak kampus perihal surat pemberitahuan telah
melakukan perbuatan yang mencedrai nama baik universitas khairun, serta turut
serta dalam aksi unjuk rasa mendukung pembebasan west papua, 2 desember 2019
yang mengarah pada tindak pidana makar dan tindak pidana menganggu ketertiban
umum. "Justru menurut kami kebijakan ini tidak relefan, dan seakan Universitas
melangkah sewenang-wenang dalam Pengadilan Negeri (PN) dalam menetapkan tindak
pidana, karena sejauh ini 4 mahasiswa tersebut tidak ditetapkan oleh pengadilan
negeri dalam pidana apapun,"jelasnya.

Solidaritas
pejuang demokrasi kampus, ada beberapa tuntutan pada pihak universitas, yaitu cabut
SK D.O 4 mahasiswa unkhair, serta surat edaran rektor tanpa syarat tersebut. Universitas
disuruh stop akomodir kepentingan Polres Ternate, dan Rektor Stop mengintervensi
hak mahasiswa di luar kampus, hentikan intimidasi, dan pembubaran paksa
mahasiswa yang mimbar bebas di kampus dan stop intervensi TNI-POLRI dalam
kampus dan bubarkan resimen mahasiswa.

Meilana
mengatakan, pihak universitas mengambil langkah sewenag-wenang terhadap 4
mahasiswa, sehingga merugikan 4 mahasiswa tersebut. "Kami berharap sesudah
aksi ini, rektor universitas khairun dapat mencabut SK.DO 4 Mahasiswa, karena 4
mahasiswa tersebut tidak melanggar hukum pidana dalam aksi tersebut para aksi
tidak bisa bertemu dengan rektor,"harapnya. (cr03/red)

Komentar

Loading...