Stok Beras di Taliabu Minim, Harga Naik

TALIABU-PM.com, Stok beras di toko-toko di desa bobong, dan Wayo, Kecamatan Taliabu Barat (Talbar), Kabupaten Pulau Taliabu minim. Amatan posko malut Minggu (29/3/2020) sore kemarin saat menyambangi beberapa penjual beras di wilayah Kota Bobong, menyebutkan stok beras yang tersedia hanya 150 karung berukuran 25 kg.
Pemiliki
Toko Ifan Jaya kepada posko malut mengatakan, harga beras tertinggi di tokonya
senilai Rp 300.000 untuk 25 kg merek Royal. Stok yang tersedia hanya 15 karung.
"Itu harga tertingginya, sementara harga terendah habis dan stok
yang ada ini hanya bisa bertahan sampai Senin, (30/3)," ungkapnya.
Beras yang dijualnya rata-rata dipasok dari Kota Bau-bau, Sulawesi Tenggara tapi, sudah mulai batasi pembelian dengan jumlah yang besar karena dari Makssar sudah menutup pemasokan beras. "Kami ambil dari Kota Bau-bau, Sulawesi Tenggara, dan dari sana juga dibatasi jumlah pebeliannya karena beras yang masuk dari Makassar sudah mulai terbatas," jelasnya.
Sementara
di Toko Ican, Desa Wayo, Kecamatan Taliabu Barat, harga beras mulai mengalami
kenaikan berdasarkan merek beras. Misalnya, beras 788 harga Rp315.000, Royal Rp
300.000, Indo Rp 300.000 dan Anak baeruang Rp305.000. Kemudian stok beras 788 yang
tersedia sisa tiga karung, Royal 31 karung, dan anak beruang 11 karung.
Kemudian
di Pasar Wayo, yang dijual Mama Jalu dengan klasifikasi harga beras hampir sama
dengan toko Ican yakni, beras 788 Rp. 315,000, Royal Rp. 300,000 dan Anak
Beruang Rp.315,000 dan stok yang tersedia 100 karung beras.
Kepala
dinas perindustrian perdagangan, koperasi, dan UKM, Kabupaten Pulau Taliabu,
Muhlis Soamole kepada posko malut, minggu (29/3) menjelaskan, pada jum'at pekan
kamarin pihaknya menggandeng dinas PTSP, Ketahanan Pangan dan Satpol PP
Pulau Taliabu, melakukan inspeksi di toko-toko untuk memastikan kestabilan stok
beras dan harga beras di wilayah Pulau Taliabu.
"Kami
sudah melakukan inspeksi kepada pedangang beras dan ditemukan harga beras naik
per karung Rp 15 ribu, tapi itu rata-rata harga yang ditemukan masih dianggap
stabil," jelas Muhlis Soamole.
Dikatakan,
proses order sembako tetap stabil selama kapal masih jalan. "Stok beras di
toko-toko memang kelihatan habis tapi, ketersediaan di rumah-rumah sudah ada.
Kemudian selama ada kapal pasti ada saja beras yang datang dari bau-bau
Sulawesi Tenggara," terangnya.
Dia menambahkan, akan inspeksi lanjutan di toko-toko dan pasar yang menjual beras agar pihaknya bisa memastikan harga sembako tetap stabil, pada Senin (30/3) hari ini. "Besok akan dilanjutkan pemeriksaan di toko-toko untuk mengecek harga sembako, jika terdapat harga sembako yang melonjak naik dan yang mengupayakan melakukan penimbunan beras maka, penjual yang bersangkutan akan dicabut izinnya," tegasnya. (Cal/red)
Komentar