TERNATE-PM.com, Kepala Cabang Perum Bulog Kota Ternate, Armin Bandjar memastikan pasokan bahan pokok melalui Bulog memasuki bulan suci ramadhan terutama penyediaan gula pasir melalui Perum Bulog saat ini, hanya mampu bertahan selama 2 hari kedepan.

Ini mengingat stok gula pasir yang tersedia digudang Bulog hanya tersisa dua ton. Selain gula pasir, kebutuhan bapok tepung terigu juga mengalami kekosongan sejak bulan Februari kemarin. Bukan hanya itu, pasokan minyak goreng pengadaan dari Perum Bulog juga sementara kosong lantaran belum dipasok.

“Khusus Gula Pasir ini palingan bertahan sekitar 2 hari kedepan.Kalau minyak goreng agaknya tinggi karena pengadaan dari Bulog sendiri.Tapi kalau di distributor stok bahan pokok tetap masih aman jelang Ramadhan,”terang Armin, Sabtu (10/4/2021)

Sedangkan untuk pasokan beras saat ini masih tersedia 1500 ton, dan juga ada permintaan lagi oleh Bulog sebanyak 100 ton untuk kebutuhan operasi pasar memasuki bulan suci ramadhan nanti.

“Kalau untuk pasokan beras aman. Hanya Gula pasir, tepung terigu yang stoknya ada kosong,”katanya

Bulog kata dia,juga telah menyampaijan permintaan khususunya pasokan terigu sekitar 100 ton, yang sementara dalam waktu dekat juga bakal dilakukan pembongkaran. Bersamaan dengan beras sebanyak 100 ton.

Terkait dengan pengawasan pasokan bahan pokok jelang Ramadhan ini, untuk pengawasan ya melalui intansi teknis terkait dalam hal ini Dinas perindustrian dan perdagangan (Perindagkop).

Ditempat terpisah, Tim Satuan Tugas (Satgas) Pangan Malut menyebut stok Sembilan Bahan Pokok (Sembako) masih cukup sepanjang bulan suci Ramadan 1442 H/2021 M.

“Berdasarkan hasil analisa dan pantauan kita di lapangan stok sembako masih cukup selama Ramadhan,” kata Ketua Satgas Pangan Malut, Kombes (Pol) Alfis Suhaili, Minggu (11/4/2021).

Berdasarkan hasil monitoring setiap hari oleh Satgas Pangan daerah baik di Polda Malut, maupun di Polres jajaran, sesuai kalender kegiatan masyarakat menjelang bulan puasa,permintaan bahan pokok meningkat. Tentu tim Satgas Pangan dan stekholder terkait akan terus memantau dan melakukan pengawasan terhadap bahan pokok di Malut.

“Fluktuasi harga juga menjadi perhatian Satgas pangan, sebab biasanya saat stok terbatas dan permintaan tinggi, maka akan ada kenaikan harga.Dan itu wajar, namun dari hasil pantauan tim Satgas Pangan di Kabupaten Kota stok masih aman,”jelasnya.

Dia juga meminta stakholder terutama distributor maupun agen tidak memanfaatkan keadaan demi keuntungan pribadi.

“Jika ditemukan ada oknum-oknum yang memanfaatkan Ramadhan dengan melakukan praktek-praktek curang, seperti menimbun atau menaikan harga barang, maka ada sanksi hukum yang akan diterapkan,”tegasnya.(Sm/red)