Tingkatkan Pengetahuan di Industri Pertambangan, PERHAPI Malut Gelar Training Internasional
TERNATE-PM.com, Perhimpunan
Ahli Pertambangan Indonesia (PERHAPI) perwakilan Maluku Utara menggelar
kegiatan International Training Of Safety Technology For Underground Coal Mine.
Kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari Project for Oversaes Transfer Of
Coal Mining Technology.
implementasi kegiatan
yang dilaksanakan atas Kerja Sama Pemerintah Jepang yakni Perusahaan Nasional
Japan Oil, Gas and Metals National Corporation (JOGMEC) dengan Pemerintah
Indonesia dalam hal ini Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Geologi, Mineral
dan Batubara (PPSDM Geominerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
Republik Indonesia.
Berdasrkan rilis yang
diterima poskomalut.com, Kamis (16/1/2020). Kegiatan dilaksanakan pada Senin,
(13-15 Januari 2020), di gedung Fakultas Teknik, Program Studi Teknik
Pertambangan Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU) Ternate tersebut. Pesertanya
terdiri dari mahasiswa/i, dosen pengajar dan lain-lain berjumlah 45 (empat
puluh lima) orang.
Sedangkan Tim
Instruktur/Pemateri dari kegiatan tersebut adalah Yoshihisa Shimoda (Leader), Tsutomu
Tanaka, Shinji Togawa, Atsushi Kakizaki dan Harry Wibawa, dengan didampingi para
Translator yakni Santoso Nugroho, Asep Mulyadi dan Agus Ruslan.
Ketua PERHAPI Malut
Ruslan M Umar ST,MT mengatakan, kegiatan bertujuan untuk memberikan peningkatan
ilmu pengetahuan dan perkembangan teknologi yang diterapkan oleh industri
pertambangan di negara Jepang khususnya pada aktifitas tambang batubara bawah
tanah (Underground Mining) dan juga untuk menjamin keselamatan para
pekerja yang melakukan aktifitas penambangannya.
Ruslan juga memaparkan,
Jepang merupakan satu-satunya negara yang sudah lama menerapkan metode penambangan
batubara bawah laut di Pulau Ikeshima. Sejarah penambangan batubara bawah laut
sudah dilakukan oleh Pemerintah Jepang di Pulau Ikhesima yang mulai dibangun
pada tahun 1952, dan saat ini telah ditutup dan telah beralih fungsi menjadi
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tambang Batubara Bawah Tanah.
“Program alih teknologi
ini telah menghasilkan lulusan dari 27 negara, antara lain dari Indonesia, RRC
dan Filipina, total lebih dari 420 orang (Sumber data Kementerian ESDM RI tahun
2018). Sehingga kerja sama ini dilakukan untuk alih ilmu pengetahuan dan
teknologi dari Jepang kepada para tenaga kerja dan calon tenaga kerja, para
praktisi, para dosen, pihak swasta maupun pemerintah bidang pertambangan di
Indonesia”, ungkpanya.
Lanjut Ruslan, Dengan
melimpahnya sumber daya alam mineral dan batu bara di Indonesia, maka
peranan Stockholder untuk mengambil bagian dalam bisnis ini
sangat meningkat, penyerapan tenaga kerja di bidang pertambangan juga akan naik
seiring dengan bertambahnya usaha dan industri di bidang pertambangan.
“sehingga kami dari
organisasi profesi seperti Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Wilayah Maluku
Utara (Ketua Ir.Razak Karim, ST., MT), Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia
(PERHAPI) Perwakilan Maluku Utara (Ketua Ruslan M Umar, ST., MT) , dan juga
Perguruan Tinggi Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (diwakili oleh Dekan
Teknik UMMU dan Ka.Prodi Teknik Pertambangan UMMU) dapat selalu mengambil peran
bekerja sama untuk melaksanakan kegiatan tersebut dengan memanfaatkan
Program-Program Kerja Sama antara Pemerintah Jepang dengan Pemerintah Republik
Indonesia”, ujarnya.
Adapun, Program-program
dan kegiatan akan terus dilaksanakan oleh kedua negara dengan lokasi
pelaksanaanya di Indonesia dan juga di Jepang. Untuk kegiatan Pendidikan dan
Pelatihan berikutnya akan dilaksanakan di negara Jepang pada bulan Nopember
sampai dengan Desember setiap tahunnya.
“Harapan kami sebagai
mediator, fasilitator dan pelaksana pada kegiatan tersebut akan kami
tindaklanjuti dalam bentuk Memorandum of Understanding (MoU) dengan
instansi-instansi terkait yang telah dibicarakan, sehingga kegiatan Pendidikan
dan Pelatihan Internasional (Training Internasional) seperti ini akan
kami laksanakan secara rutin dan berkelanjutan sebagai upaya meningkatkan
pemahaman ilmu pengetahuan dan teknologi, kemampuan dan kompetensi tenaga
ahli maupun terampil di bidang pertambangan di wilayah Provinsi Maluku Utara”,
harap Ruslan. (red)
Komentar