TERNATE-PM.com, 2020 merupakan tahun terakhir Hi Burhan Abdurrahman berstatus sebagai Walikota Ternate. Untuk itu, Walikota Ternate dua periode ini berjanji menuntaskan semua programnya, sebelum masa jabatannya berakhir.
“2020 itu semua harus diselesaikan. Program kerja yang sudah berjalan, tetapi belum selesai, maka harus diselesaikan, mengigat masa jabatan saya berakhir di tahun 2020 ini,” ungkap Hi. Burhan Abdurrahman kepada Posko Malut, Minggu (12/01/2020).
Program lama yang belum diselesaikan itu, misalnya pasar moderen Gamalama, Sport Haal dan ada beberapa program yang belum diselesaikan. Selain itu juga, lanjut Hi. Bur, program pendidikan, kesehatan dan air bersih yang bakal ditingkatkan, mengingat banyak kekurangan di tahun 2019, sehingga 2020 harus diselesaikan.
Menurut Walikota yang pernah bertarung di Pilgub 2018 lalu ini, pembangunan di kota Ternate akan terus berlanjut. Ketika yang satu selesai, maka ada pembangunan baru. Sebab, perkembangan kota terus maju, kecuali kota ini tidak berkembang. Untuk itu, pemerintah dituntut terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, guna terwujudnya pelayanan yang prima.
“Alhamdulillah di HJT ke-769 kali ini, Pemkot Ternate mendapat bantuan fasilitas pengangkutan sampah. Kemudian BPRS Bahari Berkesan sudah ada kemajuan dengan menerapkan sistem ATM, sehingga kedepan ASN sudah bisa mengambil gaji lewat ATM tidak lagi mengambil secara tunai tapi sudah mengarah ke non-tunai,” sebut mantan Sekda Kota Ternate ini.
“Kedepan pemerintah akan membangun maal pelayana publik dan pariwisata kita tingkatkan menyonsong 500 tahun Magelleng Expedition tahun 2021 nanti,” tamba Hi. Bur.
Terkait keluhan masyarakat di Kecamatan terluar, seperti Kecamatan Batang Dua yang dianggap diberlakukan secara tidak adil oleh Pemkot Ternate. Menanggapi itu, Walikota menjelaskan, setiap tahun semua Kecamatan di Kota Ternate mendapat kucuran anggaran, misalnya di Hiri mendaptkan jalan Hotmix.
Namun, kondisi ini tidak bisa di Kecamatan Moti dan Batang Dua, terutama jalan hotmix, Hi Bur berkilah, ketika membawa aspal gorengan dari Ternate, aspal ini sudah kering sebelum sampai di tempat tujuan, sehingga pemerintah menyusuaikan dengan kondisi daerah.
“Pemerintah akan memberikan perhatian lebih ke dua kecamatan ini, sehingga paling tidak ada kemajuan pembangunan infrastruktur disana. Sebeb, jalan lingkar di Moti susah di aspal, begitu juga di Batang Dua,” tutupnya. (cha/red)
Tinggalkan Balasan