TERNATE-PM.com, Walikota Ternate Burhan Abdurrahman mengimbau Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate, agar tetap menjaga netralitas di Pilkada Kota Ternate, 9 Desember 2020 nanti.
Imbauan orang nomor satu di lingkup Pemkot Ternate ini menyusul adanya dugaan intimidasi yang dilakukan Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Junus Yau kepada ASN dan PTT untuk memilih salah satu pasangan calon Pemilihan Walikota (Pilwako) Ternate 2020.
Menurut Burhan, ASN harus betul-betul mengetahui posisinya sebagai abdi negara. “Ini bukan hal baru, sudah sejak undang-undang yang sebelumnya juga sudah begitu. Tinggal, dihimbau agar ASN betul-betul profesional,” ungkap kepada Posko Malut, Sabtu (7/11).
Terkait dengan beredarnya isu Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Junus Yau kepada ASN dan PTT untuk memilih pasangan calon nomor urut 3 Muhammad Hasan Bay-Mohammad Asghar Saleh (MHB-GAS) di Pilkada 2020.
Walikota Ternate dua periode ini mengaku tidak mengetahui sama sekali terkait hal ini. “Saya baru datang, jadi saya tidak tahu soal itu,” singkatnya. Sebelumnya, dugaan intimidasi oleh Kepala BKPSDM Kota Ternate ini dilakukan untuk mengikuti maunya di Pilkada Kota Ternate dengan mencoblos Paslon nomor 3. Hal ini terungkap setelah sejumlah ASN yang menempati jabatan eselon III dan IV maupun staf serta PTT di Pemkot Ternate, merasa tertekan sehingga menyampaikan pada wartawan, Jumat (6/11) lalu.
Di hadapan wartawan, para ASN dan PTT itu menyampaikan, bahwa mereka telah dipanggil beberapa kali ke ruangan Kepala BKPSDM Kota Ternate yang terletak di lantai I kantor Walikota Ternate. “Kami sudah dipanggil beberapa kali di ruangan pak Junus Yau. Disaat masuk, handphone kami langsung disuruh dinonaktifkan, setelah itu Pak Junus mulai bicara dan menyuruh coblos no 3. Jika tidak kami tanggung resikonya,” ujar beberapa ASN dan PTT. (agh/red)
Tinggalkan Balasan