TERNATE- PM.com, Ratusan warga Kelurahan Kampung Pisang, Kecamatan Ternate Tengah, Kota Ternate, turun ke jalan berunjuk rasa untuk memprotes penggunaan Motel Muara Inn sebagai lokasi karantina Covid-19, pada hari, Kamis (7/5/20).

Masyarakat Keluharan Kampung Pisang mengaku khawatir dengan adanya penempatan lokasi karantina di Motel Muara Inn, oleh pemerintah kota Ternate karena Motel tersebut berada di tengah-tengah masyarakat.

Aksi penolakan terkait lokasi karantina bukan pertama kalinya di Kota Ternate, sebelumnya warga di beberapa kelurahan juga menolak lokasi karantina yakni Gedung Balai Latihan Kerja (BLK) Kelurahan Ubo-Ubo dan Asrama Haji di Ngade.

Sebagai bentuk protes, warga Kampung Pisang meminta agar pasien yang dikarantina di Muara Inn untuk dipulangkan. Warga beralasan, penolakan dilakukan lantaran khawatir warga sekitar akan terpapar Covid-19 karena jarak lokasi karantina dengan pemukiman warga tergolong sangat dekat.

“Kami selaku warga yang bertempat tingal yang berdekatan dengan Motel Muara Inn sangat khawatir dan takut terpapar virus Covid-19,” ungkap Rizal salah satu warga Kampung Pisang.

Pada awalnya Kata Rizal, warga masih menerima karena Motel Muara Inn tersebut dijadikan sebaga tempat untuk petugas kesehatan yang menginap sesudah merawat pasien Covid-19. Ternyata setelah mendengar kabar nanti dijadikan tempat karantina warga memprotes dan menolak.

“Kami memberikan kesempatan sampai malam nanti, Jika sampai malam tidak ada proses evakuasi mereka yang dikarantina maka warga akan terus bertindak untuk melakukan aksi lanjutan,” tegasnya.

Sementra itu Ketua Bidang Operasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan virus corona Kota Ternate M. Arif Gani mengatakan, sejak awal survey sudah dikomunikasikan sampai memutuskan Muara Inn jadi tempat karantina. Pihaknya langsung undang camat dan lurah untuk dibicarakan. Karena keterbatasan tempat karantina, namun terjadi mis komunikasi di lapangan.

“Kalau untuk sosialisasi kita sudah lakukan sejak dua bulan yang lalu sampai dengan penempatanya Muara Inn sebagai tempat karantina. bahkan dirinya mengaku tim gugus tugas sudah melakukan komunikasi sampai di tingkat bawah dan tiap hari disampaikan ke masyarakat pola penularan virus ini,” jelasnya.

Lanjut M. Arif, jika warga tetap menolak, pinhaknya akan tetap mempertimbangkan aspirasi warga sembari berharap warga ďapat berpartisipasi serta mendukung gugus tugas dalam upaya memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19.

“Orang-orang yang ada disini (Muara Inn) menurut dokter itu OTG tapi mereka disini kalau ada gejala langsung di pindahkan ke rumah sakit, termasuk tim medis juga beristirahat di sini, dan mengunakan sebanyak 29 kamar,” paparnya. (Ris/red)