WEDA-PM.com, Rentetan peristiwa teror oleh orang tak dikenal (OTK) di lokasi perkebunan warga Kecamatan Patani Barat, membuat warga tidak lagi nyaman dan resah. Untuk itu, Pemerintah Daerah (Pemda) dan Polres Halmahera Tengah (Halteng) diminta segera bertindak cepat di lapangan sebelum terjadi korban jiwa.

“Pemda dan Kapolres segera berkordinasi untuk mengabil langkah kongkrit di lapangan sebelum terjadi korban nyawa,”pintah Usman Nahrawi, salah satu warga patani barat, Senin (19/10).

Selain itu, polres halmahera tengah juga diminta mendirikan polsek di kecamatan patani barat. Pasalnya, tidak ada polsek di patani barat sehingga anggota Bhabinkamtibmas yang ditugaskan di patani barat tidak lama bertahan.

“Ini juga solusi untuk melakukan kordinasi untuk mengatasi masalah keamanan di patani barat,”ujarnya.

Usman bilang, teror oleh OTK yang terjadi di lokasi perkebunan warga patani barat jika dihitung sudah tujuh kali sejak tahun 2019. Lokasi kejadian teror di KM 8 dari pemukiman warga.

Biasanya orang tidak dikenal ini meneror Warga Bobane Jaya. Namun peristiwa teror kali ini, Sabtu (17/10) kemarin menimpa Warga Moreala dan Sibenpopo. Alat yang mereka gunakan untuk meneror warga sama seperti sebelumnya yakni senjata tajam jenis Pana (Tinis).

“Apabila diteliti cara dan senjata tajam yang digunakan serta pakaian yang dikenakan ini ada dugaan kuat bahwa mereka mengetahui keadaan lokasi perkebunan warga. Bahkan ada dugaan lain yakni mereka ini tidak jauh dari wilayah patani barat,”ucapnya.

Usman menyatakan, peristiwa tersebut juga membuat dia menduga kejadian penemuan mayat warga desa Banemo di Kilo 8 pada tahun 2018 ketika itu adalah korban pembunuhan. (msj/red)