TALIABU-PM.com, Bantuan hibah daerah (HPD) Kabupaten Pulau Taliabu tahun 2015 senilai Rp 12,5 miliar belum dilaporkan petanggungjawabannya. Berdasarkan temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Provinsi Maluku Utara  tahun 2015 nomor 21.C/LHP/XIX/.TER/6/2016 tanggal 23 Juni 2016 lalu, pemerintah daerah Pulau Taliabu, pada tahun angaran 2015  menganggarkan dan belanja hibah senilai Rp 15,041,536,000,00 dan telah direalisasikan Rp 14,175,271,736,00 atau 94,24 % (persen).

Rincian realisasi anggaran hibah di antaranya KPUD pada tahun 2015 Pemda Pultab menganggarkan bantuan hibah Rp 8,795,247,000 dan direalisasikan Rp 8,416,346,736,. Panwas senilai Rp. 1,740,222,000 dan di realisasikan sebesar Rp 1,740,222,000, Satuan pengamanan Pilkada Rp 1,964,531,000 di realisasikan senilai Rp. 1,964,267,000. organisasi kepramukaan senilai Rp. 20,000,000 dan tidak direalisasikan. Hibah pembangunan masjid Rp 1,300,000,000 di realisasikan Rp. 1,024,400,000., hibah pembagunan gereja Rp.1,171,536,000 di realisasikan Rp 1,030,036,000 dan hibah kemahasiswaan Rp 50,000,000 tidak direalisasikan.

Hasil konfirmasi BPK Malut kepada 11 penerima bantuan hibah baik hibah pilkada mapun hibah kepada masyarakat, diketahui jumlah tersebut telah diterima melalui transfer bank dan sesuai dengan laporan sebagai realisasi belanja hibah. Namun demikian, terdapat permasalahan dimana realisasi belaja hibah tidak didukung dengan laporan penggunaan dan bukti pengeluaran sebesar Rp 12,510,740,736,00.

Keterangan dan informasi seluruh pihak penerima menyatakan tidak pernah membuat laporan dan menyampaikan laporan penggunaan dana hibah dan bukti-bukti pengeluaran kepada unit PPKD  di bagian keuangan sekretariat daerah. Dari hasil permintaan dokumen diketahui hanya Kepolisian Resort Kepulauan Sula yang menyampaikan sebagian bukti pertanggungjawaban (tanpa laporan penggunaan) sampai dengan  berakhirnya pemeriksaan.

Rincian realisasi yang sudah dan belum didukung dengan laporan penggunaan dan bukti pengeluaran sebagai berikut, Polres Kepsul menerima hibah sebesar Rp. 1,804,317,000 yang dapat di pertanggungjawabkan senilai Rp. 1,664,531,000 dan yang belum di pertanggungjawabkan Rp. 139,786,000,. kemudian dana hibah yang di terima KPUD Malut sebesar Rp. 8,416,346,736 yang belum di pertanggungjawabkan senilai Rp. 8,416,346,736,. 

Panwaslu Pulau Taliabu tahun 2015 menerima belanja hibah sebesar Rp. 1,740,222,000 dan yang belum di pertanggungjawabkan Rp.1,740,222,000,. Penerima anggaran belanja hibah Kodim 1509 Labuha sebesar Rp. 159,950,000 dan belum di pertanggungjawabkan senilai Rp. 159,950,000,.Hibah pembangunan Masjid Rp. 1,024,400,000 dan belum di pertanggungjawabkan Rp.1,024,400,000,. Hibah pembangunan gereja senilai Rp. 1,030,036,000 dan belum di pertanggungjawabkan berjumlah Rp. 1,030,036,000,”tukas Halim,

Inspsektur Inspektorat Pulau Taliabu, Jufri Syahruddin saat ditemui wartawan media ini di ruang kerjanya belum lama ini mengatakan, belum pelajari temuan tersebut.

Ia berjanji akan mempelajarinya karena untuk syarat TGR harus jelas kerugiannya berapa, kemudian siapa yang harus menanggung kerugian itu. “Terkait bantuan-bantuan ini harus jelas, siapa yang harus kembalikan. Jadi mereka yang tidak mampu mempertanggung jawabkan ya mereka yang harus kembalikan”jelasnya. (ical/red)

Artikel ini sudah diterbitkan di SKH Posko Malut, edisi Selasa, 15 Oktober 2019, dengan judul ‘Bantuan Hibah Rp 12,5 Miliar Belum Dilaporkan’